Mohon tunggu...
ESSY MALAYS
ESSY MALAYS Mohon Tunggu... guru

saya senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penguatan Bisnis Berkelanjutan melalui Pelatihan Penjualan Online Produk Daur Ulang dan Penggunaan Aplikasi Point of Sales (POS)

25 Mei 2025   08:42 Diperbarui: 25 Mei 2025   08:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak  KASI Ekbang Kelurahan Baktijaya saat Pemateri  peresntasi (dok.pri)

Depok, 17 Mei 2025

Dalam upaya mendukung pertumbuhan kewirausahaan hijau dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha berbasis lingkungan, tim dosen dari Universitas Persada Indonesia YAI (UPI YAI), Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA),  Universitas Riau (UNRI), menggelar pelatihan bertajuk Penguatan Bisnis Berkelanjutan melalui Pelatihan Penjualan Online Produk Daur Ulang di Marketplace dan Penggunaan Aplikasi Point of Sales (POS), yang disajikan oleh  dua tim yaitu Asril Basry, S.Kom. M.Kom.,  Ir. Marnis MM., Donny Hamzah. P. H, S.Kom. MMSI .,  Minda Mora Purba, S.Kom., M.MSI., dan Ir. Eliza. M.Si.,  sedang tim kedua yaitu Yunita Sari, S.T., M.MSI., Nursina, SH. MM., Ir.Essy Malays Sari Sakti ,M.MSI.., Jayanti Apri Emarawati, SH., MM dan Angries, S.Kom, M.Ti

  

Kegiatan ini bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat yang diadakan oleh Komunitas Dosen Mandiri yang merupakan kolaborasi Dosen 14 kampus  dengan tema “Kewirausahaan Hijau: Membangun Bisnis Berkelanjutan dari Daur Ulang Sampah ". dilaksanakan di Kelurahan Baktijaya, Depok, dan melibatkan sejumlah pelaku usaha rumah tangga, komunitas kreatif, serta kelompok ibu rumah tangga yang bergerak dalam pengolahan limbah menjadi produk fungsional dan estetis.

Dalam presentasinya Asril Basry, S.Kom. M.Kom mengajak  pelaku usaha lokal  dan kelompok ibu rumah tangga yang bergerak dalam pengolahan limbah  agar tidak hanya mampu memproduksi barang ramah lingkungan, tetapi juga memahami strategi pemasaran digital yang efektif melalui platform marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya. Dan menjelaskan bahwa penguasaan teknologi digital dan pemasaran online menjadi kunci untuk memperluas jangkauan pasar produk daur ulang.

Asril Basry, S.Kom. M.Kom sedang presentasi (dok.pri)
Asril Basry, S.Kom. M.Kom sedang presentasi (dok.pri)
Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting sepertistrategi branding produk ramah lingkungan, teknik fotografi produk, pengelolaan toko digital, serta optimasi penjualan melalui fitur-fitur marketplace. Para peserta juga diberikan pendampingan langsung untuk membuat akun toko online dan mengunggah produk mereka.

Yunita Sari, S.T., M.MSI sberkeliling memperhatikan peserta pelatihan (dok.pri)
Yunita Sari, S.T., M.MSI sberkeliling memperhatikan peserta pelatihan (dok.pri)
Pelatihan penerapan sistem aplikasi Point of Sales (POS) untuk pencatatan transaksi dan manajemen inventaris yang lebih modern, dibimbing langsung oleh instruktur Yunita Sari, S.T., M.MSI., dan Angries, S.Kom, M.Ti sebagai  asisten instruktur dengan memberikan langkah praktis penggunaan aplikasi kasir digital untuk mencatat transaksi, mengelola stok produk, serta membuat laporan keuangan sederhana. Kehadiran sistem POS diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam menjalankan bisnis yang lebih tertata dan profesional, sekaligus memudahkan pelaku usaha dalam mengambil keputusan berbasis data.

Angries, S.Kom, M.Ti saat mengajari peserta (dok.pri)
Angries, S.Kom, M.Ti saat mengajari peserta (dok.pri)

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Selain aspek teknis penjualan, juga menekankan pentingnya kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular, di mana sampah tidak hanya dilihat sebagai limbah, melainkan sebagai sumber daya ekonomi yang dapat diolah dan dimonetisasi secara kreatif.

Kami tidak hanya ingin peserta bisa menjual secara online, tetapi juga mampu mengelola bisnisnya dengan baik menggunakan teknologi yang mudah diakses,” ujar Ir.Essy Malays Sari Sakti ,M.MSI , selaku koordinator pelaksana kegiatan.

Program ini diharapkan dapat menjadi model replikasi pengembangan kewirausahaan hijau di kelurahan lain di kota depok dan  daerah lainnya, serta memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan pelatihan ini, warga kelurahan Baktijaya didorong untuk lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan teknologi, sekaligus menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun