Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

La Malinche, Sang Wanita yang Dituduh sebagai Penghianat Bangsa

10 Mei 2019   08:11 Diperbarui: 11 Mei 2019   00:12 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pertemuan Moctezuma II dengan Hernan Cortes pada tanggal 8 November 1519 di pusat kota Mexico City. Koleksi Museo Nacional de Historia di Mexico City

Di antara budak-budak yang dimiliki pasukan Spanyol adalah Malinche. Ia terlihat sebagai seorang wanita biasa, seperti kebanyakan budak wanita lainnya. Saat itu ia berumur 15 tahun. Setelah dibaptis dan diberi nama Marina, ia dipersembahkan kepada Hernan Cortes. Pada masa itu memiliki selir adalah hal yang biasa, terutama bagi para pembesar. 

Namun, tak lama setelah mengenal Malinche, Hernan Cortes menemukan sesuatu yang luar biasa pada diri Malinche. Sejak itu, Malinche dijadikan selir utama, penerjemah dan sekaligus penasehat Hernan Cortes. 

Imperium Aztek jatuh ke tangan Hernan Cortes dan Malinche dituduh sebagai penghianat bangsa. Siapa Malinche sesungguhnya? Apa benar karenanya Imperium Aztek jatuh ke tangan Hernan Cortes dan kemudian Meksiko menjadi jajahan bangsa Spanyol?

Sebenarnya sampai saat ini tidak satupun sejarahwan berhasil mengungkapkan siapa Malinche. Hanya diketahui bahwa Malinche lahir pada akhir abad ke-15. Dalam bahasa nahuatl (bahasa yang dipakai orang-orang Aztek) ia bernama Malintzin atau Malinalli. Pada waktu kecil ia tinggal di tenggara Veracruz, dekat Coatzacoalcos.

Malinche adalah anak seorang cacique (kepala suku). Ayahnya meninggal waktu ia masih kecil dan ibunya menikah lagi dengan (juga) seorang kepala suku. 

Namun, karena persoalan perebutan warisan dan kekhawatiran Malinche akan dibunuh, pada suatu malam Malinche dilarikan dan diberikan kepada satu keluarga yang tinggal di Xicalango. Nasib buruk terus menimpa Malinche. Ia dijual sebagai budak dan tinggal dengan satu keluarga kepala suku di Tabasco.

Pada saat yang bersamaan, pasukan Spanyol yang dipimpin Hernan Cortes menguasai Veracruz dan Tabasco. Para kepala suku yang berada di wilayah itu mau tidak mau harus tunduk kepada Hernan Cortes. 

Dan salah satu kebiasaan mereka adalah memberikan upeti kepada orang-orang Spanyol. Di antara para kepala suku, satu kepala suku Tabasco memberikan dua puluh orang budak, yang di antaranya adalah Malinche. 

Ia dipersembahkan kepada Hernan Cortes, yang kemudian dijadikan selir oleh Hernan Cortes. Demikianlah, bagaimana Malinche dapat bertemu dengan Hernan Cortes.

Atas kepandaian yang dimilikinya, Malinche bisa menjadi selir utama. Bukan hanya itu, ia juga menjadi penerjemah dan penasihat Hernan Cortes, bahkan juga menjadi Nyonya Marina, dalam usia yang boleh dibilang masih sangat belia. Posisi yang didapatkan Malinche sebagai nyonya adalah posisi yang sangat luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun