Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengharapkan ASEAN Lebih Berjaya di Tangan Lim Jock Hoi

5 Januari 2018   20:49 Diperbarui: 10 Januari 2019   19:22 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lim Jock Hoi (AFP Photo/ Bay Ismoyo)

Menyimak pidato perdana Sekjen ASEAN priode 2018-2022, Lim Jock Hoi di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (5/1/2018) siang kemarin, ada secercah harapan untuk masa depan organisasi perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara ini.

ASEAN akan melibatkan masyarakat sipil di luar elite perwakilan negara dalam membantu memecahkan masalah regional ASEAN. Ini bertujuan untuk memperkuat kapabilitas organisasi sehingga mampu menjadi penggerak ekonomi kawasan maupun global.

"Kami ingin memperkuat institusi ASEAN dan konektivitas masyarakatnya supaya bisa mempertahankan ASEAN sebagai penggerak ekonomi dan integrasi di kawasan," kata Lim dalam pidato perdananya di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (5/1) seperti diwartakan CNN Indonesia.

Pentingnya ASEAN melibatkan masyarakat sipil untuk memecahkan persoalan regional pernah diulas Randy Wirasta Nandyatama dari UGM dalam The Conversation. Ia menulis ASEAN perlu mendengar dan menanggapi suara masyarakat sipil.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada ini yakin dengan mengundang kelompok pemangku kepentingan yang lebih luas ke dalam kegiatan regional, ASEAN akan dapat mendengar dan menanggapi suara masyarakat sipil mengenai persoalan yang dihadapi bersama dengan lebih baik.

Di mata mantan Direktur Pusat Studi ASEAN UGM ini, memasuki usia setengah abad, ASEAN menghadapi sejumlah persoalan. Di antaranya, kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar, media Independen di Kamboja yang ditekan pemerintah dan buruh imigran dari wilayah Asia Tenggara yang tidak mendapatkan perlindungan yang layak.

Untuk menemukan solusi dari sejumlah persoalan yang kini dihadapi ASEAN, pria yang saat ini sebagai peneliti doktoral Universitas Melbourne, Australia ini mengatakan mendengarkan suara-suara dari masyarakat sipil adalah langkah penting untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Masyarakat sipil akan merepresentasikan kekhawatiran yang layak didengar oleh pemerintah negara-negara anggota ASEAN. Presentase masyarakat sipil memiliki potensi sumbangsih ide-ide yang lebih tepat untuk memecahkan masalah kompleks di tingkat lokal.

Ilmuan yang kini tengah memfokuskan penelitiannya pada peran organisasi masyarakat sipil Indonesia dalam pelembagaan hak asasi manusia di ASEAN ini sangat yakin keterlibatan masyarakat sipil akan semakin menguatkan legitimasi ASEAN di wilayah Asia Tenggara.

Dalam catatannya, Ia membeberkan ASEAN pernah mengalami krisis legitimasi ketika tidak mampu berbuat banyak dalam menghadapi krisis ekonomi Asia. Krisis legitimasi ini hendaknya mendorong ASEAN untuk bertransformasi menjadi organisasi yang lebih inklusif dan terbuka kepada partisipasi masyarakat sipil.

Namun, katanya para pemimpin negara-negara Asia Tenggara justru semakin sering menggunakan retorika mengutamakan masyarakat ASEAN. Sementara kenyataannya mereka kerap enggan mengubah kerangka regional yang telah lama memberikan kekuasaan besar pada kelompok elit negara-negara anggotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun