Hochschule Bremen (City University of Applied Sciences) merupakan salah satu pionir internasionalisasi kampus di Jerman. Dalam bidang Internationalisierung Internasionalisasi Kampus Hochschule Bremen (Sekolah Tinggi Bremen) paling maju dibandingkan dengan perguruan tinggi laian di Jerman. Hochschule Bremen (HSB) menduduki peringkat puncak di Jerman. Lebih dari 61% program studi yang ada sudah berstatus internasional, lebih dari 2/3 mahasiswanya wajib kuliah 1-2 semester di luar negeri. Sedangkan jumlah mahasiswa asing yang kuliah secara regular di Hochschule Bremen sudah mencapai 15% dari jumlah mahasiswa terdaftar (sedangkan rata-rata di Jerman hanya 10%). Di setiap prodi juga ditawarkan Modul atau mata kuliah dalam bahasa Inggris, bukan hanya dalam bahasa Jerman. Sebagian dari mata kuliah yang berbahasa Inggris ditawarkan khusus untuk mahasiswa pertukaran Exchange Students dari berbagai universitas mitra luar negeri. Untuk memberikan layanan yang optimal kepada mahasiswa asing dan untuk menangani kerjasama luar negeri dibentuk bagian internasional. Di setiap fakultas ada International Office (semacam KUI Kantor Urusan Internasional di perguruan tinggi Indonesia). Hochschule Bremen sudah bekerja sama dengan 365 perguruan tinggi di seluruh dunia. Indonesia, dengan lebih dari 5 universitas, adalah salah mitra kerjasama akademik, yang potensialnya belum banyak digali. Satu fakultas yang cukup diminati di Jerman adalah fakultas ekonomi di berbagai perguruan tinggi Indonesia. Selain itu juga fakultas ilmu budaya.
Kedatangan mahasiswa dari Bremen dan Jerman untuk kuliah dan praktik kerja selama 1 -- 2 semester di luar negeri, termasuk Indonesia memang didorong oleh kebijakan kementerian pendidikan tinggi. Studi di luar negeri atau praktik kerja merupakan bagian dari kurikulum, yang biasanya dilaksanakan pada semester 5 dan 6.
Ketika Proses Bologna atau Kesepakatan Bologna belum disepakati, masih dalam tahap wacana, Hochschule Bremen sudah mengambil satu terobosan penting dan langkah berani. Satu keputusan yang sangat progresif pada saat itu adalah: pada akhir tahun 1996 resmi didirikan satu program studi baru dengan tambahan nama internasional. Prodi tersebut bernama Program Studi Internasional Manajemen Global atau dalam bahasa Jerman Internationaler Studiengang Global-Management (ISGM). Satu terobosan lain yang sangat luar biasa: mahasiswa ISGM wajib kuliah dan praktik kerja di luar negeri selama satu tahun! Prodi ISGM bernaung di bawah Fakultas School of International Business (SIB) Hochschule Bremen.
Lulusan ISGM sebelum Proses Bologna memakai gelar Dipl. dengan masa studi 4 tahun. Tetapi setelah Proses Bologna ditandatangani, dan setelah masa transisi selesai, lulusannya memakai gelar B.A. dan masa studi adalah 7 semester. Dalam kurikulum ISGM disebutkan bahwa mahasiswa wajib melaksanakan studi luar negeri selama 1 tahun di negara pilihannya. Negara yang menjadi pilihan adalah Schwellenlaender atau emerging countries negara-negara yang prospektif. Para pendiri ISGM pada saat itu (tahun 1996) sudah memasukkan Indonesia sebagai Schwellenlaender. Indonesia, dengan mata kuliah pilihan wajib bahasa Indonesia, merupakan salah satu negara pilihan wajib untuk melaksanakan Auslandsstudium und Auslandspraktikum studi luar negeri dan praktik kerja di luar negeri.
Prodi ISGM merupakan satu prodi yang inovatif karena menawarkan kombinasi studi ekonomi dengan kompetensi budaya dan bahasa. Mahasiswa ISGM wajib memilih 1 dari 4 bahasa yang ditawarkan, yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Portugis dan dan bahasa Spanyol. Negara-negara yang menjadi tujuan studying abroad mahasiswa ISGM adalah Schwellenlaender (emerging countries) negeri-negara yang prospektif, bukan negara maju. Â
Kurikulumm ISGM sudah beberapa kali disempurnakan, tetapi Indonesia dan bahasa Indonesia tetap merupakan salah satu pilihan wajib. Studi di luar negeri ini dibagi dua, yaitu:
1. pada semester 5 mahasiswa kuliah di universitas mitra dan wajib membawa pulang 30 ECTS;
2. pada semester 6 mahasiswa melaksanakan praktik kerja internship selama 20 minggu di negara tersebut.
Untuk menjalankan muatan kurikulum ini, Prodi ISGM Hochschule Bremen membuat Kesepakatan Kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia dalam bentuk MoU. Awalnya ISGM Hochschule Bremen bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung. Isi pokok kesepakatan yang dicapai adalah pertukaran mahasiswa di antara kedua universitas. Mahasiswa Hochschule Bremen akan kuliah di FEB UGM, Yogyakarta dan sebaliknya mahasiswa FEB dari UGM akan kuliah di School of International Business Hochschule Bremen.
Studi dan praktik kerja di Indonesia rupanya cukup menarik minat mahasiswa Hochschule Bremen, Jerman. Dalam perkembangannya makin banyak prodi yang memasukkan Indonesia sebagai negara tujuan. Salah satunya adalah Internationaler Studiengang Tourismusmanagement Prodi Internasional Manajemen Pariwisata (juga di bawah Fakultas SIB). Pilihan pertama sebagai mitra tentu saja jatuh ke Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bali. Kawasan Bali, dengan berbagai tujuan wisata yang sudah memukau dunia, tentu merupakan pilihan yang sangat tepat untuk mahasiswa Manajemen Pariwisata dari Hochschule Bremen. Untuk bidang ekonomi, kerjasama juga dijalin dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. Dengan demikian SIB Hochschule Bremen bekerja sama dengan 2 fakultas Universitas Udayana, Bali.
Ketika pada tahun 1999 lalu ISGM Hochschule Bremen untuk pertama hendak menjajaki kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, itu tidaklah mudah. Media komunikasi, seperti email belum begitu banyak dipakai. Karena itu komunikasi banyak dilakukan dengan korespondensi lewat pos udara, dan tentu saja ini banyak makan waktu dan sangat lambat. Berminggu-minggu baru datang jawaban dari kedua pihak. Karena itu, tidak heran kesepakatan dalam bentuk MoU baru tercapai setelah berbulan-bulan. Dengan makin berkembangnya teknologi, terutama di bidang komunikasi, maka penjajakan kerjasama antara perguruan tinggi di Jerman dengan di Indonesia sekarang ini makin mudah dan cepat. Komunikasi lewat email sangat membantu dan paling sering dipakai.
Mitra lain ISGM School of International Business Hochschule Bremen di Indonesia adalah Sekolah Bisnis IPB, Bogor. Kesepakatan kerjasama antara SIB Bremen dan SB-IPB cukup menarik. Gentlemen's Agreement "kesepakatan lisan" di antara kedua pihak dilakukan di Mensa kantin kampus SIB di Bremen sambil menyeruput teh. Cukup unik memang prosesnya. Secara kebetulan Erwin Silaban, Koordinator Kerjasama Akademik Indonesia SIB Hochschule Bremen, bertemu dengan Noer Azam Achsani, Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SB-IPB (sekarang Dekan SB-IPB) di Mensa kampus SIB pada tahun 2016. Ketika itu ada rombongan yang dipimpin IPB sedang mengikuti pelatihan International Transport and Logistics di kampus SIB Bremen. Setelah berbincang-bincang, deal, keduanya sepakat menjalin kerjasama sampai tahap MoU. Padahal waktu itu SB-IPB belum lama didirikan, namun kedua pihak melihat ada peluang dan potensi yang bisa dikembangkan. Tampaknya Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SB-IPB (ketika itu) cukup jeli melihat trend internasionalisasi di kampus-kampus Jerman. Tak perlu waktu lama, akhirnya "Kesepakatan Mensa" berujung pada kesepakatan tertulis yang ditandatangani oleh rektor masing-masing.