Mohon tunggu...
Erwin Pujiana
Erwin Pujiana Mohon Tunggu... Guru - Erwin pujiana lahir di surabaya besar di kediri

Saya mulai belajar menulis, mohon untuk masukannya, saya hanya ingin berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Badai Menerpa Pendidikan Karakter

22 Februari 2021   05:58 Diperbarui: 22 Februari 2021   06:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

        Saat ini dunia pendidikan sedang di terpa berbagi masalah yang sangat sulit. Covid 19 membuat para guru harus membuat strategi agar murid mereka mampu memahami materi yang di kirimkan melalui zoom, WA, ataupun tugas yang diambil ke sekolah setiap minggunya. Beberapa wali murid mengeluh tentang putra putri mereka yang sulit diajak belajar untuk menyelesaikan tugas yang di berikan. 

       Berdasarkan survei yang dilakukan dua bulan yang lalu, dari 41 siswa di sebuah sekolah swasta, 8 anak yang memilih belajar dari rumah selebihnya mereka memilih masuk. Alasan yang mereka utarakan hampir sama. Para orang tua merasa bingung harus mengajari anak seperti apa, karena mereka sulit untuk diajak belajar. "Bermain HP" ini masalah yang dihadapi para orang tua. Sebelum pandemi anak mempunyai batasan waktu yang harus di patuhi namun sekarang bermain HP tanpa kenal waktu seolah seperti makan kacang goreng. 

       Selain bermain Hp yang sulit dikendalikan, mrosotnya nilai-nilai pendidikan karakter yang di tanamkan mulai nampak jelas. Pudarnya etika, budi pekerti mulai menjamur. Suatu ketika saya berkunjung kerumah sudara nampak beberap anak sedang duduk di teras rumah. Mereka dengan asyik memainkan HP mereka. Saat saya mengucapkan salam tidak satu anakpun yang menjawab salam saya. Kemudian saya, menegur salah satu anak tersebut. "Adik, dimana rumah tante nina?" Tanya saya sambil menepuk bahu salah satu anak itu. Kemudian anak itu bilang " Di sana. " Kata anak itu menunjukkan arah namun sambil memainkan HP tanpa melihat ke arah saya sama sekali. 

          Melihat salah satu sikap tadi, guru dan orang tua memiliki tugas yang berat untuk menanamkan karakter. Menanamkan nilai karakter tidak semudah menanam padi. Namun menanamkan pendidikan karakter memerlukan keteladanan dari orang tua dan guru. Melalui  vidio yang dikirimkan guru  selama BDR tidak cukup bagi guru untuk menanamkan karekter. Peran orang tua segai contoh tauladan mengantikan guru sangat di perlukan. Jadi selama BDR kerjasama guru dan orang tua  untuk memberikan pendidikan karakter sangat di perlukan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun