Mohon tunggu...
Erwin Dharmawan
Erwin Dharmawan Mohon Tunggu... Freelancer - Ajari saya cara menulis yang baik

Bekerja untuk mendapatkan sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuyang, Hantu atau Manusia

12 September 2019   14:07 Diperbarui: 12 September 2019   14:22 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Perjalanan di Hutan Kalimantan Timur | dokpri

Samarinda, Kamis 12 September 2019. Keputusan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur menjadi cerita yang hangat di masyarakat, dan menjadi topik yang cukup dicari oleh para pemburu berita.

Dibalik pencarian informasi tentang pemindahan Ibu Kota tersebut, terselip berbagai cerita lain, mulai dari budaya, adat istiadat, kebiasaan, larangan (pamali) hingga hal yang berbau mistis. Salah satu cerita yang coba diangkat adalah tentang "Kuyang".  Mahluk mistis legenda dari Pulau Kalimantan yang seringa menjadi buah bibir para pemberita.

Kuyang, Hantu atau Manusia

Kuyang diidentikkan sebagai Siluman, yang berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang terjuntai (usus, jantung dan jeroan lainnya), tanpa anggota tubuh lainnya, tanpa kulit, terbang (tidak berjalan), berjenis kelamin perempuan, manusia yang sudah meninggal, kemudian menjadi hantu dan mengeluarkan semacam sinar untuk mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan.

Dalam berbagai informasi dan penelusuran, kuyang terjadi karena suatu ritual yang dilakukan untuk mendapat Ilmu Kekebalan, Kecantikan, kehidupan yang abadi, perdukunan, karena orang dengan " ilmu" hitam yang tinggi, ketika meninggal tidak diterima oleh tanah, sehingga berubah menjadi Hantu Kuyang.

Penulis sejak kecil sudah mengenal kata Kuyang dari orang Tua, karena menurut penuturan orang tua penulis, kuyang dimunculkan dalam cerita adalah untuk menakuti anak-anak yang sering keluar diwaktu malam hari.

Dari cerita yang beredar di pedesaan terpencil di Pulau Kalimantan, cerita atau penuturan tentang Kuyang seperti tersebut diatas ada yang benar ada yang belum benar.

Kuyang yang dikenal sebagai hantu selama ini berasal dari Bahasa Dayak, Kui Nyang, yang berarti aku sudah makan, sehingga ketika orang yang sudah mau makan atau sudah makan sering menjawab, saya sudah kenyang (masih banyak versi bahasa yang lain), dan ada versi lain yang mengatakan bahwa dulu ada seseorang yang berilmu mandraguna dipedalaman kalimantan, yang selalu berkelana dari satu ke desa yang lain, yang diberi gelar Kun Yang (pengembala).

Dalam mitos suku asli Kalimantan, Kuyang merupakan wujud manusia biasa, yang beraktivitas seperti manusia biasa, dan juga merupakan manusia biasa.  Makan, minum, mandi, berpakaian dan bahkan bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya.  Bahkan dizaman dahulu, seorang Kuyang banyak yang berprofesi sebagai dukun beranak , yang membantu kelahiran bayi-bayi.

Kuyang tidak saja didominasi oleh Wanita, namun kaum lelaki juga banyak yang  menjadi Kunyang, sehingga sangat sulit untuk dideteksi dimasyarakat pedalaman, seseorang itu kunyang ataupun bukan, kadang-kadang sesama keluarga saja tidak mengenalinya.  Ilmu kunyang, bisa diperoleh dari "Guru" ataupun Ilmu yang diturunkan secara turun temurun dari leluhur, bahkan seseorang yang bisa melakukan kegiatan seperti kuyang tidak menyadari dirinya sebagai kuyang.

Kuyang yang melegenda di masyarakat, biasanya berupa kepala manusia yang terbang disertai dengan seluruh jeroan dalam tubuhnya.  Lalu tubuhnya di mana? Seseorang yang pada waktu tertentu, apabila sudah waktunya untuk mendapatkan atau meminum darah, maka akan berperilaku liar atau cenderung menghindari keramaian atau keluarga. 

Untuk melepaskan antara tubuhnya dengan kepala beserta jeroannya, seorang kuyang akan mencari tempat yang sunyi dan sepi, bahkan tempat itu kemungkinan tidak akan pernah diketahui orang ataupun binatang, bisa diatas pohon, bisa digua, diperkebunan, diladang ataupun ditepi sungai yang tidak pernah dijamah oleh manusia, kecuali sang kuyang.

Apabila dianggap aman, maka kunyang akan melepaskan diri dan mencari darah yang targetnya sudah ditentukan sebelumnya, yaitu ibu-ibu hamil yang dekat melahirkan ataupun binatang.  Jadi kuyang, hanya meminum darah, tidak membunuh dan memakan sikorban seperti mitos yang selama ini beredar.  Seseorang meninggal, itu karena ketakutan melihat wujud kuyang hanya hanya kepala dan jeroan, dan memang sangat menyeramkan.

Di masyarakat asli pedalaman Kalimantan, cara untuk menangkal kuyang adalah dengan memasang bawang putih, jeruk nipis dan kayu merah (kayu yang apabila dicelupkan dalam air panas, akan menjadi seperti teh, dan enak diminum, belum diteliti khasiatnya, namun menjadi amalan bagi suku asli apabila memasuki hutan), yang digantung dipintu-pintu rumah, ataupun dijadikan Jimat untuk diikat ditangan atau kaki seorang ibu hamil, namun tentu saja harus disertai dengan mantra-mantra.

Selain cara tersebut diatas, ada juga dengan cara membakar kayu gaharu atau damar dibawah rumah, untuk memberi efek menghilangkan bau amis darah dari seorang wanita yang melahirkan, atau dengan menyalakan api di dapur (dulu menggunakan tanah yang ditaruh didalam kotak kayu sebagai kompor untuk memasak menggunakan kayu bakar).

Yang terkadang menjadi masalah, adalah apabila seprang dukun beranak, juga memiliki ilmu kuyang, hal ini akan sangat sulit dideteksi.

Namun dari cerita mitos orang tua terdahulu, kuyang tidaklah berbahaya bagi manusia, kuyang hanyalah Ilmu Hitam yang digunakan untuk kepentingan pribadi, dan tidak merugikan siapapun.  Dia hanya perlu darah segar dari seorang ibu yang melahirkan, kuyang tidak membunuh ataupun menyebabkan kematian, namun hanya menakutkan.

(ed)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun