Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suatu Ketika di Senin Pagi

23 Agustus 2022   20:32 Diperbarui: 23 Agustus 2022   20:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Basah Bu!"jawab kami singkat.

Tapi kemudian ibu ini meminta kami untuk membersihkan diri di pompa air di muka halaman rumahnya. Kami pun tidak ragu lagi langsung bergantian memompa, dan menggunakan sabun cuci merk NASO yang ada untuk digunakan, seijin ibu pemilik rumah ini.

"Terima kasih ibu!"kata kami mencium punggung tangan kanannya usai cemerlang kembali. Dan ibu ini tidak lagi bertanya-tanya sesudah itu, dan pasti ia juga mengerti kami sedang tidak sekolah alias bolos. Kami pun bisa kemudian nonton pertandingan basket itu sembari tertawa gurih di sepanjang jalan, baik menuju ke GOR maupun kembali usai menonton pertandingan itu ke rumah orang tua masing-masing.

Dan, kemarin pukul 01.00 tanggal 21 Agustus 2022, ada kabar duka tak terduga via Wa, kau telah tiada. Aku hanya terdiam sepanjang tengah malam hingga pagi mengingat kembali apa yang pernah kita lalui dulu ketika di sekolah.

"Selamat jalan Jim, semoga kaubahagia di sisi Ilahi robbi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun