Sebagai seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab dan peran terhadap masyarakat sekitarnya. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember kali ini sangatlah berbeda dari sebelumnya, pasalnya Pandemi Covid-19 belum juga berlalu, sehingga pihak Universitas Jember mengeluarkan kebijakan baru yang bernama “KKN Back To Village”. KKN Back To Village dilakukan secara individu dan bertempat di domisili masing-masing mahasiswa. Diharapkan dengan adanya "KKN Back To Village"ini mahasiswa dapat mengimplementasikan pengabdian kepada masyarakat dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Selain itu pada KKN Back To Village kali ini, pihak Universitas Jember menyediakan beberapa tematik untuk dipilih salah satu saja dan dijalankan sebagai program kerja masing-masing mahasiswa selama kegiatan KKN berlangsung. Melihat potensi desa dan pencarian data awal yang sudah penulis lakukan sebelumnya, maka tematik yang tepat untuk dipilih adalah tematik yaitu terkait pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid19.
Penulis sebagai mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat dan melaksanakan KKN di desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dimana potensi desanya masih berada di sektor pertanian dan tentu sebagian besar pekerjaan masyarakatnya adalah sebagai petani. Lahan pertanian yang dimiliki oleh para petani Desa Kalipucung biasa ditanami tanaman seperti Jagung, Padi, Cabai, Kubis dan lain sebagainya. Namun meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian warga desa juga ada yang bekerja di bidang wirausaha yaitu sebagai pedagang, baik Usaha Mikro, Kecil, atau Menengah. Usaha Dagang yang mereka geluti adalah seperti memiliki usaha toko kelontong, swalayan, atau toserba (toko serba guna). Ada pula pedagang yang menjualkan bahan pangan sehari-hari di pasar tradisional. Tidak hanya itu, di Desa Kalipucung juga terdapat pedagang yang sekaligus memiliki home industry sendiri. Salah satunya Bu Ria yang membuka usaha makanan ayam geprek dan nasi kotak yang baru merintis usaha di awal tahun 2020
Menurut beliau, memiliki usaha rumahan ayam geprek dan nasi kotak sendiri merupakan pekerjaan dan menjadikan usaha tersebut untuk membantu perekonomian keluarganya, terutama untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Untuk menjual produk ayam geprek dan nasi kotak konsumen dapat memesan langsung ke rumah Bu Ria atau bisa juga memesan melalui WhatsApp. Bahan baku untuk membuat pesanan ayam geprek dan nasi kotak biasa diperoleh di pasar tradisional, karena pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah dan untuk bahan bakunya sendiri tergolong lengkap
Dalam kegiatan KKN yang dilakukan selama 30 hari kedepan, penulis memiliki rencana program kerja yang bermanfaat bagi produksi ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria. Penjabaran implementasinya yaitu, pada Minggu 1 penulis melakukan sosialisasi program kerja serta membantu proses produksi dan melakukan inovasi terhadap ayam geprek Bu Ria. Pada Minggu ke-2 penulis melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemasaran digital agar dapat meningkatkan produk yang dijual. Selain itu penulis juga melakukan pembuatan akun media sosial guna sebagai lahan mempromosikan produk yang dijualnya. Setelah selesai membuat akun sosial media penulis juga mempersiapkan foto produk guna untuk memposting produk ke dalam akun sosial media yang sudah dibuat sebelumnya, serta membantu mempromosikan produk jualan Bu Ria. Social media whatsapp, facebook, dan instagram sangat memberikan dampak yang luar biasa terhadap pemasaran suatu produk karena pada zaman sekarang banyak sekali masyarakat yang melakukan akses jual-beli lewat akun social media tersebut, sehingga nantinya tujuan penulis dalam program kerja kali ini produk ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria bisa lebih dikenal oleh masyarakat desa dan sekitarnya.