Mohon tunggu...
Erri RenandoPutra
Erri RenandoPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa kkn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Unej Mmeningkatkan Daya Tarik Penjualan Ayam Geprek

8 September 2021   19:36 Diperbarui: 8 September 2021   19:48 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab dan peran terhadap masyarakat sekitarnya. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember kali ini sangatlah berbeda dari sebelumnya, pasalnya Pandemi Covid-19 belum juga berlalu, sehingga pihak Universitas Jember mengeluarkan kebijakan baru yang bernama “KKN Back To Village”. KKN Back To Village dilakukan secara individu dan bertempat di domisili masing-masing mahasiswa. Diharapkan dengan adanya "KKN Back To Village"ini mahasiswa dapat mengimplementasikan pengabdian kepada masyarakat dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Selain itu pada  KKN Back To Village kali ini, pihak Universitas Jember menyediakan beberapa tematik untuk dipilih salah satu saja dan dijalankan sebagai program kerja masing-masing mahasiswa selama kegiatan KKN berlangsung. Melihat potensi desa dan pencarian data awal yang sudah penulis lakukan sebelumnya, maka tematik yang tepat untuk dipilih adalah tematik yaitu terkait pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid19.

Penulis sebagai mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat dan melaksanakan KKN di desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dimana potensi desanya masih berada di sektor pertanian dan tentu sebagian besar pekerjaan masyarakatnya adalah sebagai petani. Lahan pertanian yang dimiliki oleh para petani Desa Kalipucung biasa ditanami tanaman seperti Jagung, Padi, Cabai, Kubis dan lain sebagainya. Namun meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian warga desa juga ada yang bekerja di bidang wirausaha yaitu sebagai pedagang, baik Usaha Mikro, Kecil, atau Menengah. Usaha Dagang yang mereka geluti adalah seperti memiliki usaha toko kelontong, swalayan, atau toserba (toko serba guna). Ada pula pedagang yang menjualkan bahan pangan sehari-hari di pasar tradisional. Tidak hanya itu, di Desa Kalipucung juga terdapat pedagang yang sekaligus memiliki home industry sendiri. Salah satunya Bu Ria yang membuka usaha makanan ayam geprek dan nasi kotak yang baru merintis usaha di awal tahun 2020

dokpri
dokpri
Usaha Rumahan Nasi geprek dan nasi kotak Bu Ria baru mulai di jalankan dari awal tahun 2020 hingga sekarang. Selain memproduksi ayam geprek dan nasi kotak, Bu Ria juga menerima pesanan nasi tumpeng, nasi kuning yang biasanya digunakan untuk acara "slametan". "Slametan" merupakan tradisi ritual sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan. Hingga kini slametan tetap dilestarikan oleh sebagian besar orang Jawa. Selain itu, masakan Bu Ria memiliki cita rasa yang nikmat dan oleh sebab itulah Bu Ria memberanikan diri untuk membuka usaha ayam geprek, nasi kotak, nasi tumpeng.

Menurut beliau, memiliki usaha rumahan ayam geprek dan nasi kotak sendiri merupakan pekerjaan dan menjadikan usaha tersebut untuk membantu perekonomian keluarganya, terutama untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Untuk menjual produk ayam geprek dan nasi kotak konsumen dapat memesan langsung ke rumah Bu Ria atau bisa juga memesan melalui WhatsApp. Bahan baku untuk membuat pesanan ayam geprek dan nasi kotak biasa diperoleh di pasar tradisional, karena pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah dan untuk bahan bakunya sendiri tergolong lengkap

dokpri
dokpri
Namun karena semakin hari penyebaran virus corona semakin meningkat khususnya di pulau Jawa, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Penerapan PPKM ini mengakibatkan penjualan ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria mengalami penurunan. Masyarakat takut membeli makanan dari luar karena bisa jadi makanan dari luar tersebut membawa virus ke rumahnya. Penghasilan tambahan yang didapat dari penjualan ayam geprek dan nasi kotak tersebut juga mengakibatkan perekonomian Keluarga Bu Ria menjadi tidak stabil padahal beliau memiliki tanggungan anak yang harus dibiayai pendidikannya. Maka dari itu, mengacu padan permasalahan tersebut, tujuan penulis pada KKN Unej Back To Village lll kali ini adalah dengan membantu produksi ayam geprek dan nasi kotak khususnya dalam pengembangan pemasaran produknya agar tidak terlalu mengalami penurunan secara signifikan. Selain itu, program pengembangan pemasaran produk ayam geprek dan nasi kotak memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bu Ria beserta keluarganya.

Dalam kegiatan KKN yang dilakukan selama 30 hari kedepan, penulis memiliki rencana program kerja yang bermanfaat bagi produksi ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria. Penjabaran implementasinya yaitu, pada Minggu 1 penulis melakukan sosialisasi program kerja serta membantu proses produksi dan melakukan inovasi terhadap ayam geprek Bu Ria. Pada Minggu ke-2 penulis melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemasaran digital agar dapat meningkatkan produk yang dijual. Selain itu penulis juga melakukan pembuatan akun media sosial guna sebagai lahan mempromosikan produk yang dijualnya. Setelah selesai membuat akun sosial media penulis juga mempersiapkan foto produk guna untuk memposting produk ke dalam akun sosial media yang sudah dibuat sebelumnya, serta membantu mempromosikan produk jualan Bu Ria. Social media whatsapp, facebook, dan instagram sangat memberikan dampak yang luar biasa terhadap pemasaran suatu produk karena pada zaman sekarang banyak sekali masyarakat yang melakukan akses jual-beli lewat akun social media tersebut, sehingga nantinya tujuan penulis dalam program kerja kali ini produk ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria bisa lebih dikenal oleh masyarakat desa dan sekitarnya.

dokpri
dokpri
Minggu ke-3, penulis memberikan pelatihan pembuatan logo ayam geprek dan pembuatan kartu nama sederhana kepada sasaran, karena dalam kemasan ayam geprek yang biasa dijual oleh produsen itu sendiri tidak berlogo dan tidak mempunyai identitas. Logo dan kartu nama yang akan dibuat, rencananya akan diberi tulisan “Novenna Catering”. Nama tersebut dipilih oleh sasaran karena merupakan anak paling bungsu dari Bu Ria. Dicantumkan juga jenis jenis produk yang dijual sehingga kemasan terlihat lebih menarik. Pelatihan yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan aplikasi canva dari handphone, sehingga produsen akan lebih jelas dan bisa memahami pelatihan yang sudah penulis berikan. Selain itu penulis akan membuatkan banner yang akan dipasang di depan rumah Bu Ria agar orang yang belum tahu sebelumnya menjadi tahu tentang produk yang dijual Bu Ria. Selanjutnya pada Minggu terakhir, Minggu ke 4, penulis melakukan evaluasi dan laporan. Evaluasi yang dimaksud adalah terkait penjualan ayam geprek dan nasi kotak Bu Ria  dengan media sosial ini apakah mengalami peningkatan atau tidak. (Erri Renando Putra/181910101055/KKN 11/KALIPUCUNG/DPL:LWB)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun