Mikroplastik sangat berbahaya jika masuk ke tubuh, dan terakumulasi dalam jumlah yang terus meningkat. Bahkan makanan sehari-hari seperti garam, madu dan teh pun sudah terkontaminasi.
Kok bisa? Pengennya jawab 'kok nanyak?', tapi ga boleh. Kan niat awal komunitas ini saya buat untuk edukasi dan sosialisasi, supaya kita semua mulai sadar dan peduli akan bahaya sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik.
Masalahnya, kontaminasi sampah plastik ini ternyata tidak hanya sampai lingkungan saja, namun sudah memberi dampak yang begitu negatif bagi kesehatan manusia. Bahan makanan seperti garam laut, madu dan bahkan teh sudah terbukti mengandung mikroplastik. Kok bisa? Ini penjelasannya.
Laut Yang Terkontaminasi
Jangan tanya bagaimana sampah plastik bisa lari dan ada di laut, karena saya yakin kita semua sudah tahu. Dari buang sampah dikali hingga di pantai, semuanya menyumbang hal yang sama. Pencemaran di laut, yang dampaknya dirasakan seluruh mahluk hidup di laut, bahkan sampai ke tubuh manusia yang di darat.
Pasalnya, garam yang kita konsumsi sehari-hari ternyata membawa dampak pencemaran tersebut. Sudah banyak penelitian baik nasional maupun international yang membuktikan bagaimana garam-garam bermerek ataupun dengan yang lokal di pasaran, ternyata mengandung mikroplastik di dalamnya.Â
Jangan ditanya ikan dan seafood jenis lainnya yang secara otomatis hidup, makan dan minum di laut, bahkan bernafas. Sudah pasti terkontaminasi juga. Padahal inipun masuk dalam kategori makanan sehat dan menyehatkan, namun ditunggangi juga mikroplastik.
Balik lagi ke garam, garam ini kita konsumsi setiap hari, entah berapa kali makan, masak maupun konsumsi bentuk lainnya. Bayangkan jika dalam sebulan, setahun dan bertahun-tahun, kira-kira di sudut bagian mana partikel mikroplastik ini akan bertumpuk dan bersarang.
Partikel Plastik Ke Sarang Lebah
Ini lebih gila lagi, lebah yang kita kenal sebagai penghasil makanan mahal dan sangat menyehatkan, pada akhirnya harus menerima kenyataan. Bahwa ternyata sarang mereka pun tak lepas dari kontaminasi sampah plastik.
Pasalnya, sudah ada sejumlah penelitian yang membuktikan kandungan mikroplastik di dalam madu. Contohnya penelitian yang dilakukan oleh Universidad Autnoma de Quertaro di Meksiko pada tahun 2022. Dimana hasilnya madu alami dari area urban memiliki lebih banyak mikroplastik dibanding dari area rural. Kontaminasi didominasi jenis plastik polypropylene (PP), polyethylene (PE) dan polyester.
Lalu bagaimana mikroplastik bisa masuk sarang lebah, dan mengkontaminasi madunya? Hal ini ternyata bisa terjadi kontaminasinya melalui bunga dan nektar: partikel plastik beterbangan di udara dan menempel pada nektar/polen. Kemudian Air yang diminum lebah dimana sumber air di lingkungan sudah tercemar plastik.