1. Pelanggan harus tetap berada di posisi yang benar, saat melakukan pengisian BBM. Setelah selesai dan dipastikan tangki tertutup, maka pelanggan dipersilakan untuk scan QR Code (aplikasi Mypertamina).
Ingat, jangan menggunakan handphone di luar mobil, yang masih area pengisian BBM.
2. Untuk pengendara motor, ketika selesai pengisian bensin, diharapkan untuk menjauhi area sekitar 1,5 m dengan mesin pengisian bahan bakar. Begitu dirasa aman, baru dapat melakukan scan QR Code.
Di lapangan, tentunya kita masih sering melihat pembelian bensin dengan jeriken. Ternyata hal tersebut masih dapat dilakukan namun khusus untuk pelayanan umum, usaha pertanian, usaha mikro namun dengan jeriken yang sudah memenuhi standar HSSE serta wajib verifikasi dari Lurah setempat.
Jadi tidak asal beli dan tetap ada regulasinya.
Untuk yang kendaraannya milik orang lain, dalam hal ini sedang menyewa, atau meminjam, maka orang tersebut harus tahu QR Code kendaraan yang disewa/dipinjamnya, sehingga tidak ada kesulitan.
Ternyata dengan Mypertamina, kita dapat melakukan transaksi dengan berbagai cara, di antaranya adalah dengan tunai, kartu debit/kredit, atau bisa pula dengan nontunai, namun pastikan bahwa kita sudah terkonfirmasi bahwa kita berhak mendapatkan BBM bersubsidi.
Untuk menolong orang yang kesulitan mendaftar, Pertamina juga menyediakan booth/ klinik khusus untuk berkonsultasi secara offline.
Apabila aplikasi sering error, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan:
1. Pastikan nomor operator aktif dan inboks tidak penuh;
2. Apabila ada Vpn, off-kan terlebih dahulu;
3. SUDAH menginstal aplikasi Mypertamina terbaru. Apabila pernah mengunduh, silakan update;
4. Clear catche, restart hp.
***
Sumber dari Mypertamina