Mohon tunggu...
Erni Nainggolan
Erni Nainggolan Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Mengajar dan mendidik dengan ketulusan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menoleh ke Belakang, Menggapai Impian

25 Oktober 2021   20:55 Diperbarui: 25 Oktober 2021   21:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Part 1

"Kenapa harus bertemu dengan dia? Kenapa?" Risa tiba-tiba tersadar dari lamunannya setelah Ita mengejutkan dia. "Apa yang sedang kamu pikirkan? Pasti mengingat laki-laki itu ya?" Risa hanya terdiam.

Entah kenapa tiba-tiba kenangan itu timbul lagi dibenaknya. Dia kembali mengingat masa-masa dimana dia dan seorang laki-laki berkenalan hingga menjalin hubungan. Kenangan yang lebih banyak dibumbui oleh rasa pahit daripada manis. "Aku hanya sekilas teringat akan hal itu. Aku hanya menyesali kenapa ini harus terjadi, Ita?" tanya Risa. Risa tampak sedikit berkaca, ada penyesalan yang tak terungkap seluruhnya kepada Ita, sahabatnya.

Ita bertanya"Apakah ada hal yang kamu sembunyikan? Jujurlah padaku. Aku ini sahabatmu." Selama ini Ita hanya mengetahui kalau Risa itu pernah menjalin hubungan dengan mantannya yaitu Riko. Mereka berpacaran selama tiga tahun, tapi berujung pada kata"putus".

Riko merupakan cowok pertama yang menjalin hubungan dengan Risa. Hubungan mereka kandas karena Risa meminta Riko untuk kembali ke kampung halamannya. Ita tidak tahu kenapa Risa melakukan hal tersebut. Dia hanya tahu kalau Risa dan Riko itu saling mencintai tapi ...entahlah apa ada yang disembunyikan Risa kepadanya.

Tiba-tiba Risa berkata "Baiklah. Aku akan menceritakannya kepadamu. Semoga dengan begitu aku akan merasa plong." Ita merasa agak terkejut karena selama ini Risa menutupinya. "Baiklah, aku siap menjadi pendengar yang baik." sahut Ita. Sejenak Risa terdiam dan menarik nafas dalam-dalam. Tersirat beban yang berat itu ingin dia lepaskan.

"Aku merasa ini keputusan yang tepat untuk membuang kisah masa lalu. Aku merasa perasaanku selama tiga tahun lalu sia-sia adanya". (Mata Risa berkaca-kaca).

"Lanjutkanlah...keluarkan semuanya. Kamu akan lega nanti." Kata Ita. Ita mengelus pundak Risa, sambil memberikan tisu. "Aku memang mencintai Riko. Dia laki-laki yang pertama kali yang bisa mendekatiku dengan agresif. Kami sering bertemu dan bercerita. Tapi satu tahun kemudian pas di malam hari ulang tahunku, dia mengatakan sesuatu yang membuatku menangis." kenang Risa.

"Apa itu"? tanya Ita penasaran. Mulut Risa tertutup, seolah-olah sulit untuk mengatakannya. Dia benar-benar terlanjur cinta sama Riko. Ita menunggu dengan sabar sambil memegang tangan Risa, memberikan kekuatan pada sahabatnya.

Risa mulai kembali berbicara, namun suaranya terasa kecil terdengar. Dia lebih banyak menangis. "Dia berbohong padaku... dia...kenapa setelah satu tahun...kenapa?" perkataan Risa terhenti kembali. Ita memeluk Risa. Dia tak sanggup melihat Risa sedemikian sedihnya. Ada rasa kecewa yang Ita lihat dari sahabatnya.

(bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun