Mohon tunggu...
Ernesto Raditya
Ernesto Raditya Mohon Tunggu... Freelancer - Student

I live my life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"An Extraordinary Storyteller": Ki Seno Nugroho, Perekat Skena Pagelaran Wayang Kulit dengan Anak Muda

18 Desember 2020   22:56 Diperbarui: 18 Desember 2020   23:19 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar oleh Tyler Blodgett, Jakarta Post)

Hiburan merupakan bentuk natural bagaimana manusia menyeimbangkan hidup mereka. Rasa penat setelah bekerja, stress akan masalah hidup yang bermunculan, dan butuhnya afeksi psikologis membuat hiburan adalah salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi. 

Rasa 'haus' akan hiburan membuat manusia selalu mencari sesuatu yang benar-benar membuatnya puas. Dari sekian banyak hiburan yang eksis di seluruh belahan dunia, pagelaran wayang kulit merupakan salah satu pilihan yang dipilih oleh masyarakat sebagai hiburan prioritas mereka. 

Pagelaran wayang kulit  bernama Warga Laras yang diinisiasikan oleh dalang Ki Seno Nugroho memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat pecinta budaya hasil akulturasi masa Hindu-Buddha dan Islam Jawa ini. 

Sosok Ki Seno Nugroho
Sosok Ki Seno Nugroho
Namun, para pecinta wayang kini sedang berduka. Sebab sang dalang dari pagelaran wayang kulit Warga Laras yaitu Ki Seno Nugroho baru saja menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 3 November 2020.

Seorang dalang kondang dengan segala talentanya yang memukau membuat banyak penonton dan penikmat wayang sangat kehilangan. Padahal, pagelaran wayang kulit yang Warga Laras buat sedang pada puncak karir dan sedang ramai-ramainya.

Dikutip dari CNN Indonesia (2020), Sebelum meninggal, dalang asal Yogyakarta itu mengaku senang karena belakangan, pertunjukan wayangnya selalu dipadati oleh para anak muda. Semua tayangan wayang yang beliau unggah ke YouTube pun selalu laris manis. Terlepas dari berita duka tersebut, ada banyak sekali pelajaran yang dapat diulas dari fenomena "An Extraordinary Storyteller" pagelaran wayang kulit Warga Laras yang ramai diminati masyarakat.

Pagelaran wayang kulit Warga Laras adalah wujud nyata bahwa identitas budaya tanah Jawa masih relevan dengan situasi zaman sekarang. Dengan segala bentuk efek globalisasi yang menjadi ancaman menggerusnya budaya lokal Indonesia, Ki Seno Nugroho dan tim berhasil menunjukan bahwa identitas skena pagelaran wayang kulit bisa dibalut dengan ringan dan menarik.

Ting-Toomey (dalam Samovar, 2017, h. 244) menulis bahwa identitas adalah cerminan konsep diri yang timbul dari proses sosialisasi dengan keluarga, gender, kebudayaan dan etnik. Identitas ditonjolkan lewat lantunan lagu yang dinyanyikan oleh para sinden, tabuhan dari pemain gamelan, serta pembawaan cerita dari sang dalang yakni Ki Seno Nugroho.

Hal tersebut merepresentasikan sebuah perayaan yang menggembirakan, sebuah pagelaran yang dicintai masyarakat tanpa mengenal umur dan status sosial. Identitas wayang kulit dari Warga Laras memiliki ciri khas yakni pembawaan dari sang dalang Ki Seno Nugroho yang nyentrik dalam segi bahasa, celetukan dan istilah-istilah lucu, serta alur cerita yang mudah dipahami para penonton yang ditunjukkan lewat lakon-lakon yang ditampilkan.

Skena pagelaran wayang kulit memang sedari dulu menjadi salah satu bentuk produk komunikasi paling efektif untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Tak heran, kebiasaan menonton wayang dengan segala lakon yang ada menjadi hiburan reguler masyarakat Indonesia, terlebih masyarakat pulau Jawa. 

Pagelaran wayang Kulit Warga Laras sudah menyambangi berbagai daerah di Indonesia, dan juga beberapa negara Eropa seperti Belanda dan Belgia. Dengan maraknya panggilan dari berbagai pihak, pagelaran wayang kulit Warga Laras semakin dikenal berbagai kalangan termasuk anak-anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun