Mohon tunggu...
erna lahagu
erna lahagu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya main voli

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Kira ini Hukuman Ternyata Persiapan

10 Juli 2025   17:19 Diperbarui: 10 Juli 2025   17:19 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Orang yang sedang pegang tongkat dan pake sayap (Sumber: Dopri/Erna) 

Pernahkah kamu merasa kehidupan memperlakukanmu begitu keras? Seolah setiap langkah perjalanan yang mau kamu ambil justru menjauhkan dari sebuah harapan? 

Awalnya aku berpikir bahwa aku sedang dihukum oleh alam semesta, atau ini adalah takdirku hidup tanpa harapan dan masa depan. 

Hari hari yang kulalui begitu terasa berat seperti beban yang selalu menumpuk di pundak yang tak di izinkan untuk diletakkan, aku bertanya pada diriku dalam diam.....Apakah semua orang sekuat itu atau aku kah yang terlalu lemah? Tapi waktu terus berjalan dan perlahan ia menyadarkanku..... Bahwa aku tak sedang dihukum oleh alam semesta maupun takdir tapi aku sedang dipersiapkan.

Masa dimana aku memilih arah yang salah, tapi tetap memilih jalan itu karena itu sebuah keputusan yang saya sudah ambil bersama dengan keluarga, hari hari ku begitu tidak berarti, menjalani hari pun karena harus bukan karena ingin. 

Aku merasa paling tertinggal dari semua orang, mereka tampak bahagia dan sibuk membangun hidup sedangkan aku masih jatuh bangun aja dengan arah hidupku....Bahkan untuk percaya pada diri sendiri pun rasanya sulit. 

Setiap usaha, perjuangan yang kulakukan semua tampak sia sia, seakan akan aku orang paling tak beruntung didunia ini, setiap doa yang kupanjatkan seolah Tuhan tak mendengar, Tuhan seperti menutup telinga saat aku berdoa.... Dan aku mulai mempertanyakan semuanya, dari masa depanku  harapanku, bahkan keberadaanku sendiri. 

Apakah aku memang tidak cukup baik? Apakah aku seburuk itu? Apakah aku dilahirkan hanya untuk gagal? 

Namun ditengah semuanya itu, ditengah heningnya yang menyakitkan itu, tanpa aku sadari bahwa aku sedang belajar. Ya bukan belajar untuk menjadi sempurna, tapi aku belajar bertahan, aku belajar menerima,  dan aku belajar mencintai diriku yang tak sempurna ini. 

Hari berganti hari bahkan bulan demi bulan kulalui, pelan tapi pasti walau kadang aku menangis dalam diamku, aku terus berusaha untuk tetap tersenyum kepada semua orang walau hati sedang remuk, aku terus berjalan dan itu cukup membuat aku kuat dan hebat. 

Suatu ketika dimana aku baru menyadarinya, ternyata aku sudah berjalan sejauh ini, aku sudah melewati hari hari panjang yang dulu kuanggap mustahil untuk dilewati tapi ternyata aku bisa, bukan karena aku tidak pernah jatuh, tapi karena aku selalu memilih untuk bangkit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun