Mohon tunggu...
Ermiyati
Ermiyati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 PG PAUD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Hobi memasak dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Literasi untuk Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5-6 Tahun: Bagaimana Penerapannya?

16 November 2022   23:29 Diperbarui: 16 November 2022   23:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PAUD merupakan awal mula dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai awal terbentuknya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan individu, pendidikan Anak Usia Dini menjadi sangat esensial karena kapasitas kecerdasan dan pondasi perilaku seseorang individu terbentuk pada rentang usia ini. 

Pendidikan anak usia dini ditujukan pada pemenuhan kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada ketertarikan, kebutuhan dan kemampuan anak. Sehingga peran guru sangat diperlukan, untuk memudahkan aktivitas anak dengan material yang beragam.

Literasi bagi anak usia dini adalah proses mengenal informasi melalui pengalaman belajar dengan lingkungan sekitar, semua perilaku anak yang berkaitan dengan literasi contohnya permainan mengubah bunyi-bunyi dalam suatu kata, kegiatan membaca pura-pura, membuat coretan, melihat tulisan di majalah, label ataupun iklan akan muncul pada masa-masa pra sekolah sebagai aspek penting dalam proses perkembangan literasi awal (Whitehurst & Lonigan).

Semakin seseorang cakap dalam berbahasa, semakin terang dan jelas pikirannya Pujiajur (2014). Menurut Reese, Garnier, Gallimore, dan Goldenberg, pengalaman anak berinteraksi dengan literasi sejak dini akan membantu mereka dalam menyiapkan pembelajaran di sekolah formal. Anak yang sudah menguasai kemampuan literasi sejak dini akan menjadi seorang pembelajar sepanjang hidupnya (Bruns & Pierce). Dalam membantu proses mengembangkan kemampuan literasi sebaiknya dimulai sejak dini.

Diamond, Gerde, Powell, menjelaskan bahwa kemampuan literasi anak pada usia pra sekolah merupakan salah satu bagian penting sebagai penentu berhasil atau tidaknya kemampuan literasi pada usia sekolah.

Kemampuan literasi yang dapat dikenalkan pada anak usia dini adalah pengetahuan huruf, Freida Amia Solikhati (2016). Proses mengenalkan huruf pada anak usia dini merupakan pondasi awal untuk kemampuan membaca dan menulis melalui pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan anak. Sebab setiap anak memiliki karakteristik tahap perkembangan yang berbeda dengan usia selanjutnya. Sehingga pengenalan huruf menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. 

Literasi merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis, dalam memberikan satu perintahdari bahasa asli untuk tujuan berkomunikasi, Hilda L. Jackman (2012). Ada tujuh kunci penting dalam perkembangan kemampuan literasi menurut Center for Early Literacy Learning (CELL) yaitu pengetahuan huruf, kesadaran cetak, bahasa tulis, kesadaran fonologi, pemahaman teks, kemampuan menyimak dan bahasa lisan (Dunst,et all). 

Literasi dini mencakup hal-hal seperti kecakapan literasi awal dan konvensional (kefasihan melafalkan bacaan, memahami bacaan, mengeja dan menulis) meskipun kecakapan literasi konvensional biasanya dikenalkan secara formal melalui kegiatan bermain pada sekolah PAUD dan TK , kecakapan literasi awal ditumbuhkan dalam lingkungan yang banyak melibatkan dengan interaksi bahasa lisan, nyanyian atau musik, yang digunakan dalam kegiatan bermain atau bacaan yang diterapkan kepada anak, Sofie Dewayani dan Rosi setiawan (2018).

Secara etimologis, literasi berasal dari bahasa latin literatus yang berarti " learned person" atau "orang yang belajar". Kata literasi sering dimaknai sebagai  kemampuan membaca dan menulis. Melalui kemampuan ini maka seorang individu dapat melakukan kegiatan literasi yaitu dengan membaca dan menulis sebagai upaya dalam mendapatkan pengetahuan.

Selama 5 tahun pertama, anak-anak mulai memahami bentuk huruf, makna huruf dalam setiap kata, dapat menghubungkan kata dengan suara, mulai mengenal tulisan yang ada dilingkungannya, mulai membedakan menggambar dan menulis serta huruf dan angka, anak belajar menghubungkan buku dengan membaca dan anak membaca dengan senang hati (Gonzalez, J & Mena, 2011).

Program literasi meliputi usaha untuk meningkatkan perkembangan kognitif, sosial, emosional dan yang paling utama adalah perkembangan bahasa. Program literasi meliputi banyak sasaran untuk anak-anak, siswa pendidik dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun