Mohon tunggu...
ermi nurcholimah
ermi nurcholimah Mohon Tunggu... -

keep smile ✌

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendekatan Metode dan Teknik Pengembangan Sosioemosional Anak Usia Dini

15 Maret 2017   10:27 Diperbarui: 15 Maret 2017   10:32 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Puppet

Permainan dengan menggunakan boneka tangan merupakan salah satu permainan yang digemari anak-anak usia dini, melalui permainan ini anak akan belajar berkomunikasi, berimajinasi, mengekspresikan perasaannya dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Untuk melakukan permainan yang lebih menyenangkan anak membutuhkan kawan dalam melakukannya, walaupun masih ada beberapa anak yang bermain sendiri dan berbicara sendiri meminkan bola tangannya. 

Namun sekalipun permainan dilakukan anak sendirian, itu pun tidak menjadi masalah selama anak tidak menolak teman-temannya. Dengan adanya manfaat yang cukup besar dalam mengekspresikan emosi, sebagian terapis telah menggunakan permainan Hand Puppet ini untuk terapi. Dengan permainan ini anak-anak yang mengalami permasalahan emosional pun akan terbantu. Yang menjadi catatan hendaklah mencari boneka yang menakutkan bagi anak serta mengkomunikasikan tentang materi-materi yang sesuai dengan perkembangan anak.

Drama 

Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh, benda-benda, binatang ataupun tumbuhanyang ada di sekitar anak. Melalui permainan ini daya imajinasi, kreativitas, empati serta penghayatan anak dapat menjadi apa pun yang diinginkannya, dan juga ia dapat melakukan manipulasi terhadap objek, seperti yang diharapkannya. Jika ia mengagumi ibunya, ia akan memerankan tokoh ibunya, ia akan memerankan tokoh ibunya, seperti yang biasa ia lihat. Namun, sebaliknya jika ia tidak menyukai tokoh tertentu, ia tidak akan pernah menghadirkan tokoh tersebut dalam permainannya. Kalaupun ia memerankannya maka ia akan mengubah karakter tokoh tersebut menjadi sosok seseorang yang diinginkannya. 

Dalam permainan ini anak dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional. Anak dapat mengekspresikan berbagai macam emosinya tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh lingkungannya. Ia juga dapat mengeluarkan emosinya yang terpendam karena tekanan sosial. Dalam bermain peran seorang anak dapat memainkan tokoh yang pemarah, baik hati, takut, penuh kasih, dan lain sebagainya.

Dalam memahami drama anak-anak Harley (2000) mendefinisikan bermain peran sebagai berikut.

bermain peran adalah bentuk permainan peran dari anak-anak yang masih muda. Adalah salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang ada di sekitanrya. Ini adalah ekspresi paling awal dari bentuk drama, namun tidak boleh disamakan dengan drama atau ditafsirkan sebagai penampilan. Drama peran adalah sangat sementara, hanya berlaku sesaat. Bisa berlangsung selama beberapa menit atau terus berlangsung untuk beberapa waktu. Bisa juga dmainkan berulang kali jika keterkaitan anak cukup kuat, tetapi bila ini terjadi maka pengulangan tersebut bukanlah sebagai bentuk latihan. Melainkan adalah pengulangan pengalaman yang kreatif untuk kesenangan murni dalam melakukannya. Ia tdak memiliki awalan dan akhiran dan tidak memiliki arti perkembangan dalam arti drama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun