Izil Azhar tidak menduga di hari itu diciduk oleh aparat kepolisian daerah (Polda) Aceh. Ibarat film detektif, dia ditangkap oleh polisi berpakaian preman di suatu tempat (24/1/2023). Setelah empat tahun menjadi buron, akhirnya Izil Azhar sudah mengenakan rompi oranye.
Lelaki itu dengan wajah nampak menunduk. Topi dan jaket berwarna gelap turut menempel di tubuhnya yang padat.Â
Dia dikawal oleh petugas KPK tatkala berjalan memasuki Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Langit tidak terlihat mendung di sana.
Sebelumnya, dia menjalani pemeriksaan beberapa jam di Markas Polda Aceh. Tercatat, Izil Azhar merupakan salah satu tim sukses dan orang kepercayaan Irwan Yusuf, Gubernur Aceh Periode 2007-2012. Dia juga dikenal sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Sabang.
Dari sumber laporan terpercaya, Izil Azhar sempat bertugas di Korps Marinir TNI Angkatan  Laut.Â
Nasib hidupnya berkata lain. Lalu, dia desersir dan bergabung dengan GAM.
Disitulah, Izil Azhar mendapat julukan sebagai "Ayah Merin" (Marines) oleh para anggota GAM. Dia disebut sebagai salah satu tokoh yang disegani dan mendapat julukan tersebut.
Dari kabar yang beredar, setelah perjanjian damai antara Indonesia dan GAM, 15 Januari 2005. Izil Azhar ternyata terjun ke gelanggang politik praktis sebagai tim sukses Irwandi Yusuf.
Tidak banyak diketahui secara jelas sepak terjang sang "Ayah Merin" selama aktif di GAM. Nanti mengenakan rompi oranye nampak di layar, sang "Ayah Merin" kembali riuh diberitakan.
Tersandung Kasus Gratifikasi
Khususnya media online terlanjur memberitakan pada kita soal Izil Azhar yang tersangkut skandal korupsi. Saya juga heran mengapa susunan kalimatnya tidak jauh berbeda antara media yang satu dengan dengan media lainnya.