Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Secuil tentang Nihilisme

6 Desember 2022   07:05 Diperbarui: 17 Januari 2024   12:37 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang Nihilisme (Sumber gambar: sapienceinstitute.org)

Nihilisme seperti bangunan besar nan megah, serba mewah tidak bernilai apa-apa. Nihilisme tidak lebih sebuah bangunan gelap dan bernoktah sempurna sebagai akhir dari zaman.

Segalanya adalah penghancuran tatanan kenampakan, yaitu kelenyapan bukan manusia sebagai tubuh.

Nihilisme juga bukan jenis manusia sebagai spesies, melainkan penghancuran esensi "manusia yang telah mati" melebihi sosok nihilis.

Istilah nihilisme, datang dari kata "nihil" tidak menunjukkan 'ketidakberadaan', melainkan menunjukkan "nilai nol." Kehidupan memiliki nilai nol sejauh ia ditolak dan diperosotkan.

Nihilisme bukanlah tubuh yang berbicara, menulis dan berpikir, tetapi pergerakan spontan dari pria dan wanita menuju titik akhir dari dirinya sendiri.

Manusia sebagai eksistensi yang meragukan tidak dapat mengubah nilai lama apa-apa lagi yang ditinggalkan dalam ruang nihilisme atas nalar yang sekarat.

Nihilisme justeru menihilkan "ketiadaan," sebab dengannya telah meninggalkan "ketiadaan yang tidak terpikirkan." Hal ini bukan sesuatu yang membuat kita gila atau yang menyebabkan kita sedih, tetapi lebih daripada pupusnya harapan.

Kita melihat bahwa terdapat tiga tahapan nihilisme Nietzschean, yaitu: (a) Tuhan; (b) perikemanusiaan; dan (c) "manusia yang terakhir." Ketiga tahapan tersebut merupakan beban berat yang kita pikul di atas pundak kita sendiri, serentak tidak mampu lagi memikul beban begitu melelahkan.

Kita sudah mengetahui, terdapat bentuk nihilisme estetika (dandyisme); bentuk nihilisme teknologi-genetika (robotika, kloning); bentuk nihilisme birokrasi-politik (korupsi); dan bentuk nihilisme metafisika dan sejarah (terorisme). Seluruh kehidupan akhirnya menjadi tidak nyata. Ia digambarkan sebagai penampilan, yaitu penampilan palsu. Nihilisme memiliki nilai nol dalam keseluruhannya.

Singkatnya, gagasan tentang dunia lain, tentang dunia super layak dalam segala bentuknya (Tuhan, moral, esensi, kebaikan, kebenaran, dan sejenisnya). Gagasan tentang nilai-nilai yang lebih tinggi dibandingkan kehidupan bukanlah contoh dari sekian banyak contoh. Tetapi, nilai-nilai yang tinggi merupakan elemen pembentuk semua fiksi bahkan penciptaan ilusi.

Dari nilai-nilai kehidupan sudah tidak bisa dipisahkan dari pengaruh-pengaruhnya. Semakin dipisahkan, semakin nihil. Seperti proses pemerosotan kehidupan dan pengingkaran atas dunia. Jika mereka dipisahkan dari pengaruhnya, maka hal itu terjadi karena nihilisme menjadi prinsip mereka adalah kuasa untuk menolak atau untuk memerosotkan.
 
Nihil dalam nihilisme berarti cara kelenyapan pesona dan kelenyapan makna. Kelenyapan sebagai kualitas dari ketelanjangan apa-apa yang kita kagumi dan tidak dilihat secara kasat mata. Namun demikian, nihilisme sebagai kelenyapan dalam arti dasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun