Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudut-Sudut yang Tidak Terpuaskan

18 September 2022   08:55 Diperbarui: 30 Januari 2025   15:31 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karikatur Demo (Sumber ilustrasi : kibrispdr.org

Meski ada kelompok yang mengatasnamakan "mahasiswa" mungkin telah ditumpangi oleh kepentingan tertentu.

Bukankah terutama kalangan mahasiswa diajari dan dilatih untuk berpikir kritis?

Jika ada segelintir mahasiswa lebih memilih untuk mengurungkan niatnya beraksi unjuk rasa tidak berarti mereka sudah dikali nol sebagai mahasiswa.

Itu hanya soal bagaimana cara menyalurkan "pikiran panas." Mereka tidak mengalami insomnia pikiran. Mereka baik-baik saja.

Tanggapan yang berbeda-beda soal kenaikan harga BBM. "Jangan demo bikin susah rakyat (rakyat yang mana?). Jalanan macet total, pengguna jalan ingin kerja mencari nafkah." Seribu macam kata-kata meluncur deras dari mereka.

Yang lain menanggapinya. "Demo mahasiswa cuma sebentar. Kalau harga BBM naik itu dibawa seumur hidup. Masyarakat yang rasakan akibatnya." Begitulah cara berpikir orang "awam" sangat sederhana.

Ungkapan sederhana tetapi acapkali menohok terjadi saat jalanan dipakai demo tolak kenaikan harga BBM, sehingga dibuat macet. Omelan pun tidak terelakkan dari pengguna jalan atau penumpang angkutan kota.

Massa membludak di jalanan hingga merangsek ke barisan polisi, ke kantor atau tempat-tempat vital. Mereka sama membludaknya di grup WhatsApp dan media sosial.

Demi tuntutan tolak kenaikan harga BBM, semacam adu nyali pun taruhannya, tatkala massa mahasiswa menerobos kawat berduri yang terpasang di jalan.

Karena keberanian yang pantang mundur, tetapi terukur, maka massa mahasiswa saling mendorong dengan aparat kepolisian yang bertugas di suatu tempat aksi demonstrasi.

Suasana 'panas' di pekan pertama bulan September tidak terhindarkan. Aparat kepolisian yang sedang menyiapkan barikade terpaksa menghadapi lemparam botol air kemesan dari aksi demo mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun