Zaman teknologi yang semakin canggih membuat berbagai macam manfaat, baik dalam hal pendidikan juga perekonomian. Dalam perekonomian, kecanggihan teknologi membuat mencari pekerjaan, melamar pekerjaan, memasarkan barang dagangan bahkan dijadikan pekerjaan utama untuk mendapatkan penghasilan bisa dari genggaman tangan. Membahas memasarkan barang melalui kecanggihan teknologi seperti melalui ponsel, pemilik barang dagangan dapat mengirim dan menulis takarir apa saja untuk menarik perhatian konsumen. Seperti menuliskan kelebihan barang serta menggunakan kata-kata promo sebagai daya tarik konsumen. Namun, untuk memasarkan barang dagangan diperlukan teknik bahkan pengaruh orang yang memasarkan barang jika ingin barang dagangan kita menjadi terkenal dan laku di pasaran.
Aplikasi yang mendukung penjualan untuk memasarkan berbagai macam produk baik itu produk baru maupun yang sudah laku di pasaran adalah instagram. Instagram memiliki fitur video maupun foto dengan berbagai macam fasilitas pendukung seperti effect untuk membuat tampilan menjadi lebih menarik. Sebutan untuk orang yang memasarkan barang dagangan atau endorsment biasanya disebut selebgram. Seberapa pengaruhkah selebgram teradap penjualan suatu produk? Dinda dkk (2017: 93) mengungkapkan penelitiannya untuk produk Aidi.id yang diendors oleh selebgram, hasil penelitiannya menyebutkan bahwa selebgram berpengaruh terhadap minat pembelian barang dengan presentase mencapai 48.7%.
Lalu pertanyaanya, apakah menjadi selebgram dapat dijadikan pekerjaan tetap? Apakah menjadi selebgram itu menguntungkan? Jawabannya adalah iya. Semua pekerjaan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan keuntungan untuk diri sendiri dan juga orang lain. Menjadi selebgram tentu bukan hal yang mudah. Harus mempunyai citra yang baik, mempunyai banyak pengikut/followers dan yang terpenting mampu membuat konsumen tertarik dengan barang yang dipromosikannya. Gaji yang didapat oleh selebgram bergantung pada manajemen dan tarif harga yang ditentukan oleh pihak-pihak terkait. Biasanya sebagian selebgram mempunyai manajer yang mengatur waktu, pemasukan dan barang apa saja yang akan dipromosikan.
Bahkan Direktur Ekskutif Center For Indonesia Taxation Analysis (CITA) menunjukan bahwa wajib pajak bagi selebgram tidak dibedakan dengan wajib pajak lainnya. Dengan ungkapan Direktur CITA dapat diambil kesimpulan bahwa pekerjaan selebgram sama halnya dengan pekerjaan lainnya seperti PNS dan pegawai BUMN. Direktur CITA juga menyebutkan bahwa selebgram wajib memiliki NPWP, terutama bagi penghasilan mereka yang sudah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak/PTKP. Penghasilan selebgram jika sudah mencapai Rp.50.000.000 per tahun maka dikenakan pajak 5%. Semakin tinggi penghasil selebgram per tahunnya maka tarif persen pajak akan semakin naik.
Jadi, menjadi selebgram juga merupakan pekerjaan yang menjanjikan untuk dijadikan perkerjaan dan penghasilan utama. Untuk menjadi selebgram diperlukan mental dan kegigihan dalam berkarir. Semua pekerjaan membutuhkan keseriusan dan ketekunan untuk mendapatkan hasil yang baik. Jika tertarik menjadi selebgram, kamu harus memulainya dengan niat yang bersungguh-sungguh karena dibutuhkan kerja keras bagi kamu untuk bisa menarik hati konsumen dalam mempromosikan barang maupun jasa.
