Mohon tunggu...
Erlangga
Erlangga Mohon Tunggu... mahasiswa

angkat beban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Landasan filosofis untuk dakwah yang relevan dan humanis

7 Oktober 2025   08:21 Diperbarui: 7 Oktober 2025   08:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebenaran (Al-Haqq)
Dakwah harus bersumber dari kebenaran wahyu Allah dan disampaikan dengan kejujuran. Tidak boleh ada manipulasi pesan agama untuk kepentingan pribadi atau politik.

  • Keadilan (Al-'Adl)
    Dakwah wajib menegakkan keadilan sosial, memperlakukan semua pihak secara proporsional, dan menghormati perbedaan. Keadilan juga berarti berani menyuarakan kebenaran terhadap ketimpangan sosial dengan cara santun dan konstruktif.

  • Kesejahteraan (Al-Falah / Al-Maslahah)
    Tujuan dakwah tidak hanya spiritual, tetapi juga mencakup kesejahteraan lahiriah. Dakwah harus memberi dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dalam aspek moral, sosial, maupun ekonomi.

  • Integrasi Filsafat dan Ilmu Dakwah

    Agar dakwah menjadi efektif dan berdaya guna, prinsip-prinsip filsafat perlu diintegrasikan dengan teori-teori ilmiah seperti komunikasi, psikologi, dan sosiologi. Pendekatan normatif (nilai-nilai Islam) harus berjalan seiring dengan pendekatan empiris (realitas sosial).

    • Kebenaran Dakwah berbasis data dan dalil.
    • Keadilan Dakwah inklusif dan partisipatif.
    • Kesejahteraan Dakwah berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

    Dengan sinergi tersebut, dakwah tidak hanya bersifat retoris, tetapi juga menjadi gerakan transformasi sosial yang membawa perubahan nyata.

    Penutup

    Filsafat dakwah memberikan arah dan fondasi bagi setiap aktivitas dakwah agar tidak kehilangan substansinya. Prinsip-prinsip seperti kebenaran, keadilan, kesejahteraan, rasionalitas, dan kearifan menjadi panduan moral dan intelektual dalam menyampaikan risalah Islam secara moderat dan humanis.

    Dakwah yang filosofis bukan sekadar menyampaikan ajaran, tetapi membentuk peradaban --- peradaban yang adil, beradab, dan sejahtera. Dengan pemahaman ini, para dai dan akademisi diharapkan mampu mengembangkan pola dakwah yang tidak hanya normatif, tetapi juga aplikatif dan transformatif sesuai tuntutan zaman.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun