Bandung, 24 Septermber 2025 - Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa akibat konsumsi makanan dari dapur MBG kembali menjadi sorotan publik. Data terbaru dari Puskesmas Cipongkor menyebutkan bahwa hingga Rabu pagi, jumlah korban mencapai 411 orang. 364 di antaranya menjalani rawat jalan, sementara 47 korban lainnya harus dirawat inap.
"Sampai Rabu pagi terdapat 411 terdampak keracunan MBG. 364 masih rawat jalan dan 47 rawat inap" ujar Kepala Puskesmas Cipongkor, seperti yang dikutip dari kumparan.com
Peristiwa ini memicu kekhawatiran dari para guru dan orang tua yang mempertanyakan standar keamanan dan kualitas makanan dari dapur MBG. Tak sedikit yang mengeluhkan kurangnya transparansi dalam pengolahan makanan serta kurangnya pengawasan kualitas makanan.
Lonjakan korban menjadi sorotan bahwa pentingnya monitoring ketat terhadap proses pengelolaan makanan di dapur MBG. Tantangan di Balik Dapur Skala Besar Mengelola dapur dengan ribuan porsi setiap hari memang bukan perkara yang mudah. Perlu adanya monitoring terhadap pengelolaan bahan baku, operasional, produksi, hingga pengiriman. Sayangnya, masih banyak dapur MBG yang masih menggunakan metode konvensional tanpa sistem pencatatan digital yang memadai. Jika hal tersebut terus dibiarkan, keracunan MBG akan terus terulang dan meningkat.
Solusi dari Pillbox: Digitalisasi Monitoring Dapur
Menanggapi kondisi ini, Pillbox.id resmi meluncurkan sistem digital berbasis ERP untuk monitoring dan pengelolaan dapur MBG. Sebagai tahap awal, sistem ini diterapkan pada salah satu dapur MBG yang pengelolaannya didukung oleh KADIN Kota Bandung.
"Kami melihat kebutuhan penting bagi para pemilik maupun pengelola dapur MBG untuk bisa memantau operasional secara real-time, mulai dari sisa stok bahan baku, status produksi, hingga pemantauan kendaraan saat pengiriman makanan ke sekolah. Semua informasi dapat diakses dalam satu sistem yang terintegrasi melalui website kami" ujar Reza Miftah, CEO Pillbox seperti yang dikutip dari Kompasiana.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI