Surabaya, 13 Oktober 2025 - Di tengah lonjakan ekspor barang yang mencapai rekor baru pada kuartal ketiga tahun ini, industri asuransi pengangkutan, Marine Cargo semakin menjadi sorotan utama bagi pelaku bisnis logistik. Menurut data terbaru, kenaikan pengiriman barang ke luar negeri telah mendorong pertumbuhan bisnis marine cargo hingga lebih dari 38% di beberapa perusahaan, seperti yang dialami sebuah perusahaan asuransi terkemuka yang mencatat premi Rp 51,5 miliar per Agustus 2025. Hal ini sejalan dengan tren global di mana risiko pengangkutan semakin kompleks akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan digitalisasi rantai pasok.
Asuransi pengangkutan, marine cargo, yang mencakup perlindungan atas barang selama perjalanan laut, darat, maupun lintas negara, kini tak lagi sekadar opsi tambahan melainkan kebutuhan primer. "Dengan ekspor naik tajam, bisnis marine cargo terus bertumbuh secara signifikan," ujar seorang analis dari media keuangan terkemuka, menyoroti bagaimana peningkatan volume pengiriman ikut mengerek permintaan akan polis asuransi ini. Tren ini juga didukung oleh digitalisasi yang memungkinkan proses klaim lebih cepat dan efisien, sebagaimana dibahas dalam laporan tren marine cargo Indonesia 2025 yang menekankan peran broker dalam mengelola risiko global.
Risiko Pengangkutan yang Meningkat di Era 2025
Tahun 2025 menyaksikan berbagai tantangan baru dalam sektor pengangkutan. Mulai dari pencurian kargo di jalur darat hingga kerusakan akibat badai di rute laut internasional, para pemilik barang semakin sadar akan pentingnya perlindungan komprehensif. Sebuah perusahaan asuransi nasional, misalnya, mencatat pendapatan premi marine cargo sebesar Rp 152 miliar per Juli 2025, yang menunjukkan kepercayaan tinggi dari eksportir. Sementara itu, pasar global mengalami penurunan tarif premi akibat persaingan ketat, namun risiko seperti pergeseran kapasitas dan evolusi ancaman tetap menjadi perhatian utama.
Pengamat ekonomi menilai bahwa kontraksi kecil sebesar 0,04% pada kinerja marine cargo per Juni 2025 justru menjadi momentum untuk inovasi, seperti pemanfaatan teknologi untuk memantau pengiriman secara real-time. "Asuransi ini bukan hanya tentang ganti rugi, tapi juga pencegahan kerugian yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi," kata seorang pengamat dalam wawancara baru-baru ini.
Manfaat Asuransi Pengangkutan, Marine Cargo bagi Bisnis
Bagi perusahaan forwarder, transporter, dan pemilik barang, marine cargo menawarkan cakupan luas terhadap kerusakan, kehilangan, atau pencurian selama proses pengangkutan. Dalam webinar terbaru yang diselenggarakan sebuah akademi logistik, para ahli menekankan peran asuransi ini dalam menjaga kelancaran rantai pasok, terutama di tengah pertumbuhan ekspor yang diproyeksikan terus meningkat sepanjang tahun.
Sebuah perusahaan asuransi internasional, salah satu pemain utama, sedang mengimplementasikan strategi untuk mempertahankan pertumbuhan premi marine cargo melalui pendekatan digital. Sementara itu, tren asuransi kapal yang terkait erat dengan marine cargo juga menunjukkan adopsi teknologi untuk mengatasi tantangan market. Dokumen seperti brosur Marine Cargo 2025 dari sebuah perusahaan asuransi pun semakin banyak dicari untuk memahami pengecualian dan klaim yang efektif.
Dengan proyeksi ekspor Indonesia yang terus melonjak, asuransi pengangkutan, marine cargo diprediksi akan menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas bisnis logistik. Para pelaku usaha disarankan untuk segera mengevaluasi polis mereka guna menghadapi risiko yang semakin dinamis di tahun ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI