Sama seperti ilmu pengetahuan lainnya, psikologi bidang kognitif memiliki sejarah tersendiri. Berikut akan sedikit diuraikan mengenai bagaimana sejarah singkat psikologi kognitif serta pengaruhnya dalam bidang psikologi lain. Menurut pengertiannya, psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia yang mana ada proses mental dan tingkah laku manusia.
Sedangkan kognitif merupakan aktifitas berpikir manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi kognitif merupakan cabang psikologi yang fokus mempelajari mind atau pikiran. Sejarah psikologi kognitif berawal pada abad ke-18 dimana perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan pemikiran dua tokoh besar yaitu Plato dan Aristoteles.
Plato berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir secara logika atau rasionalis. Sedangkan Aristoteles dengan pendapatnya yang menyatakan bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalman hidup. Kemudian pada abad ke- 19 sampai 20 muncul beberapa aliran-aliran dalam psikologi kognitif.
Aliran Strukturisme yang dicetuskan oleh Wundt, Aliran Fungsionalisme (Willian James), Aliran Behaviorisme (BF. Skinner) serta Edward Tolman yang melakukan eksperimen tikus mencari makanan dalam sebuah labirin dan tikus tersebut berhasil melakukannya.
Perkembangan psikologi kognitif berawal dari hijrah Kurt Lewin ke Amerika. Selain itu, Wiliam James pula yang menyebarkan aliran ini di Jerman dan dibawa ke Amerika oleh murid-murid Wundt. Kemudian pada 1932 seorang Edward Tolman menerbitkan bukunya berjudul “Purposive Behavior in Animals and Men”. Kemudian pada 1950 terbitlah jurnal-jurnal baru dan kelompok-kelompok profesional hingga saat ini bidang psikologi kognitif diajarkan pada perguruan-perguruan tinggi.
Beberapa cakupan psikologi kognitif antara lain: neurologis, persepsi atensi, pengenalan pola, working dan long term memory, representasi visual dan lisan, bahasa, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Sedangkan pengaruh psikologi kognitif dalam bidang psikologi lain antara lain : psikologi neurosains yang memusatkan kajiannya pada otak, psikologi tingkah laku (BF. Skinner) yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh kognitif, psikologi abnormal misalnya pada penderita Bullimia Nervisa dan Sizofrenia serta psikologi organisasi yang menjelaskan perilaku individu dalam organisasi lebih bersifat rasional karena tingkah lakunya dibatasi dengan peraturan dan berkaitan dengan program kerja pada suatu organisasi.