Mohon tunggu...
Erimurni Asih
Erimurni Asih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sudah Divaksin Difteri, Kok Masih Bisa Tertular?

5 Januari 2018   14:17 Diperbarui: 5 Januari 2018   14:24 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa waktu yang lalu masyarakat mungkin belum mengenal apa itu penyakit Difteri. Pengetahuan dan kesadaran masyarakatakan penyakit tersebut, menimbulkan kekhawatiran berlebih anakan penularan. Terlebih setiap mendekati malam pergantian tahun, berkembang isu di tengah masyarakat bahwa Difteri akan menyebar melalui tiupan terompet tahun baru .

KEMENKES menyampaikan bahwa pada dasarnya seseorang yang telah diimunisasi secara lengkap artinya memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya Difteri.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 Kab/kotadari 20 provinsi melaporkan kasus Difteri.Sementara pada kurun waktu Oktober November 2017 ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB Difteri di wilayah kabupaten/kota-nya, yaitu 1) Sumatera Barat, 2) Jawa Tengah, 3) Aceh, 4) Sumatera Selatan, 5) Sulawesi Selatan, 6) Kalimantan Timur, 7) Riau, 8) Banten, 9) DKI Jakarta, 10) Jawa Barat, dan 11) JawaTimur (KEMENKES, 2017)

Dalam menyikapi terjadinya peningkatan kasus Difteri, masyarakat dianjurkan untuk memeriksa status imunisasi putra-putrinya untuk mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal.

''Jika belum lengkap, agar dilengkapi'', kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi di Jakarta.

Masyarakat juga dihimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang batuk dan segera berobat kepelayanan kesehatan terdekat jika anggota keluarganya ada yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabuan di tenggorokan.

Pada kasus anak terserang difteri, beberapa orangtua mengatakan bahwa anaknya sudah diimunisasi lengkap.Publik mempertanyakan, mengapa sudah imunisasi lengkap tapi terkena difteri?

Hal ini dapat terjadi karena pada umumnya masyarakat kurang memahami vaksinasi difteri, mereka kira dengan pemberian vaksinasi 2-3 kali itu sudah merupakan vaksinasi lengkap, Padahal yang seharusnya sebanyak 8 kali.

Pada usia dua tahun, anak sudah empat kali imunisasi DPT. Di usia lima tahun, anak sudah lima kali imunisasi DPT. Hingga anak di bawah usia 19 tahun sudah dapat imunisasi DPT+DT+Td dengan total delapan kali. KLB wabah difteri terjadi karena umumnya sampai usia sekolah anak-anak hanya mendapatkan 3-4 vaksinasi.

Jadi sudah lengkapkah imuninisasi anak anda?







Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun