Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Childfree? Why?

16 Februari 2023   15:37 Diperbarui: 16 Februari 2023   15:42 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Akhir-akhir ini  medsos diramaikan dengan pemberitaan seputar "Childfree". Istilah yang digunakan para pasangan yang memilih untuk tidak mempunyai anak. Alasan yang melandasi bisa beragam, terdapat dua kelompok orang yang memilih childfree, Pertama adalah pasangan yang memutuskan tak punya anak karena kondisi fisik yang memaksa tak bisa memiliki keturunan. Kedua  orang yang mampu memiliki keturunan, akan tetapi memutuskan untuk tak mempunyai anak setelah menikah.

Dilansir dari Merdeka Com. Istilah childfree sudah muncul sebelum tahun 1901 dalam kamus bahasa Inggris Merriam Webster. Istilah tersebut pertama kali muncul dan menjadi suatu istilah yang skeptis sebagai kehidupan kontemporer. Dalam buku How to Be Childless: A History and Philosophy of Life Without Children yang ditulis oleh Dr. Rachel Chrastil menyebutkan bahwa banyak penduduk Inggris, Belanda, dan Prancis sejak tahun 1500-an yang menunda pernikahan (Chrastil 2019). Wanita muda di kota dan desa di Eropa memilih mendirikan rumah tangga mandiri alih-alih memilih membangun rumah tangga dan bergabung ke rumah mertua. 

Di kota- kota Prancis pra-revolusi, 15 hingga 22 persen populasi orang dewasa tetap melajang dan, mungkin, tanpa anak. Tahun 1800-an, tingkat kelajangan di antara wanita kulit putih di Amerika Serikat meningkat sejalan dengan Eropa Barat, karena lebih banyak wanita percaya bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan yang mereka minati dan berjuang untuk kesetaraan dan hak pilih tanpa beban membesarkan anak. Terlebih lagi, pada akhir 1800-an, pernikahan dan melahirkan anak perlahan-lahan menjadi terpisah. Lebih banyak wanita, terutama wanita perkotaan dan mereka yang tinggal di New England mulai membatasi melahirkan anak dalam pernikahan, bahkan jika mereka menikah selama masa subur mereka. 

Berbeda dengan di Luar Negeri, di Indonesia yang masih kental dengan Norma dan Agama, Istilah Childfree sendiri masih sangat tabu dan menjadi kontroversial. Lalu sebenernya hal apa saja yang melandasi seseorang memilih tidak memiliki keturunan?

Menurut Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog, ketika seseorang memutuskan untuk childfree, banyak faktor yang menjadi pertimbangannya. Hal ini biasanya tergantung dari individu masing-masing. Ikhsan menjelaskan, pada dasarnya ada beberapa alasan yang mungkin membuat seseorang tidak mau punya anak, di antaranya:

1. Finansial

Kekhawatiran tidak bisa menafkahi anak dikarenakan besarnya biaya hidup saat ini, bisa juga menjadi landasan pasangan memilih untuk tidak memiliki anak.  

2. Nilai yang dianut

Nilai-nilai yang diyakini juga bisa memengaruhi. Misalnya karena memiliki kekhawatiran dalam tumbuh kembang anak, seperti merasa belum yakin melakukan pengasuhan yang baik dan tepat atau melihat lingkungan tumbuh kembang anak tidak ideal.

3. Hanya Ingin Menjalani Hidup Berdua Pasangan
Beberapa orang memilih tidak ingin memiliki anak karena takut kehilangan banyak waktu untuk menikmati hidup bahagia bersama pasangannya. Mereka yang beranggapan seperti ini biasanya berusaha menjaga keintiman dan memfokuskan cinta hanya pada pasangan.

4. Masalah Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun