Bulan suci ramadhan telah berakhir, dan kini saatnya menikmati hari raya lebaran.
Lebaran di tahun ini memang sedikit berbeda, dan berdalih untuk tidak peduli pada sebagian orang saja.
Alih alih mewujudkan itu, ternyata membuat rasa tidak peduli kepada semua orang.
Dan ku ingin ku senandungkan di bulan yang penuh hikmah ini dengan untaian kata berikut,
Ia nestapa dalam hidup nya digelayuti bayangan dosa dosa
Berdalih tak ingin dan enggan untuk tahu urusan orang tercinta
Justru membawa duka lara nan tak disedari
Bagai nasi sudah menjadi bubur
Terlambat sudah!...
Meskipun ia selalu mengganggu mu dengan segala kejenuhan, kebosanan tingkah nan terpatri di jiwanya
Bagai waktu yang senantiasa berputar dan tak peduli di sekelilingnya
Kini, isak tangis mu sudah tak berarti untuk mu
Meskipun tangan mu bertengadah meminta ia tuk kembali
Jiwa ini memang tak bisa mangkir ketika rasa peduli ini sudah terlanjur di abaikan begitu saja
Namun, sanubari lebih teriris manakala rasa tak peduli itu sudah setinggi gunung tanpa sedari
Rasa sesal pun tiada berarti ketika tubuhnya sudah terbujur kaku tak bergerak sama sekali
Gunturan kesedihan... Lelayung tangisan mu... Jeritan hati mu tak akan ada gunanya lagi
Tapi walau bagaimana pun, rasa tidak peduli yang berlebihan hingga ke semua orang juga memberikan dampak negatif kepada diri kita
Masih belum terlambat... Ayo segera perbaiki di bulan Syawal ini untuk menjalin komunikasi yang baik dan bermaaf-maafan.
Semoga bermanfaat,
*Tidak Peduli Membawa Duka,10-05-2022 *