Sebagai salah satu bangsa peradaban dan menjunjung level kecerdasan hidup, kita harus jujur bahwasanya merdeka dari:
Tirani penjajahan negara lain
Perampokan para koruptor, oligarki
Upaya & usaha signifikan meningkatkan
 taraf kecerdasan (pendidikan formal)
 semesta rakyat secara merata
Aksi semena-mena INTOLERANSI tajuk
 fanatisme SARA terhadap sesama anak
 bangsa sendiri
Memprioritaskan kekayaan SDA negara
 bagi peningkatan taraf    kesejahteraanhidup semesta rakyatÂ
Belajar dari negara lain yang mampu bangkit dari keterpurukan, seluruh ketimpangan sosial bangsa kita tersebut semestinya dapat diatasi dengan cukup mudah, jika saja segenap komponen bangsa kita berikut seluruh steakholder para pemangku kebijakan di tanah air kita memiliki level kesadaran bersama, bahwasanya kesejahteraan bangsa secara menyeluruh mesti berdiri di atas kesejahteraan individu sepihak maupun oligarki semata.
Maka niscayalah negara kita tidak lagi sekedar merdeka dari bangsa penjajah yang namun kesejahteraan dan kedamaian justru tertindas di negaranya sendiri.
Pertanyaannya, bersediakah bangsa kita belajar dari kebangkitan negara lain atas perihnya keterpurukan mereka dahulu?
Butuh kesadaran kolektif bersama untuk mewujudkannya, antar segenap pemangku kebijakan negara bersinergi dengan masyarakat. Sangat mustahil jika hanya oleh kesadaran satu pihak saja semisal kepala negara semata (siapapun figurnya.)
Dirgahayu Indonesia kita ke -78
Bangkit, maju, sejahtera,
berkedamaian
Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat
(Bukan bagi bancakan "pejabat")Eric Brandie
(Sosiolog)
