Selamat datang di era keterbukaan informasi global (virtual era)Melalui Youtube kita dapat menyaksikan betapa negara Amerika, Eropa sana damai sentosa berikut para saintis mereka yang senantiasa sibuk dengan eksperimen  teknologi kekinian.
Melalui Tiktok kita dapat menyaksikan tenteramnya negeri Tiongkok berikut masyarakatnya yang giat berinovasi bagi terobosan baru mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia.
Lalu melalui seluruh aplikasi media sosial (Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, Tiktok)
negara luarpun mudah mengetahui tentang Indonesia:
Dijejali oleh eksistensi kelompok  oligarki di tataran institusi negara. Saling bersaingd ominasi bagi mengeruk keuntungans e-besarnya, masa bodolah sama rakyat
Korupsi ternyata bukanlah
kejahatan berbahaya bagi negara.
Hukuman paling banter 4-6 tahun tanpa
perlu sita harta kekayaan.
Negara penghasil minyak bumi namun
dengan harga bbm masih termasuk mahal.
Kesejahteraan hidup elit & pejabat negara senantiasa dianggap jauh lebih prioritas daripada kesejahteraan hidup rakyat.
Jadi lebih baik menaikkan harga bbm
daripada mengurangi gaji prestise dan
berbagai fasilitas WAH para pejabat, elit.
Dan masyarakatnya masih asik saling
 mendiskriminasi atas nama sentimen
 usang: SARA walaupun antar sesamanya
 saudara sebangsa setanah air.
Maka siapapun Presidennya, niscaya akan pusing tujuh keliling sendiri selama tradisi-tradisi kelam yang diharamkan oleh negara maju di luar sana masih saja terus dilestarikan berjamaah di sini.
Hmmhh, sambil senyum getir sayapun lanjut menikmati tontonan kemajuan pesat negara luar tsb di sebatang gadget ini...
Eric Brandie
(Sosiolog)
