Menyimak, mencermati dan coba menyikapi berbagai fenomena perilaku tidak lazim yang ternyata masih saja marak diupayakan terhadap masyarakat bangsa kita, berikut ini saya rangkum poin-poin krusial terkait perilaku 'nyungsep' tersebut berdasarkan signifikansi indikator dan fakta berulangnya.Â
Invasi idiotisme Brutal plus Operandinya
Pelaku tidak memiliki secuilpun rasa sungkan memparadekan keanehan diri (anomalistik).
Arogansi menjadi packaging diri dalam tiap aksi, visi memaksakan persepsi secara sepihak.
Hobi menerjang fakta dengan gagah perkasa.
Sangat percaya diri kendati telah berulangkali dikritisi, dibully, bahkan pernah mencicipi pengalaman sangsi tegas sebelumnya, tidak mengenal istilah kapok.
Intinya orang lain yang tidak sependapat adalah sampah kecuali diri dan kelompok sehaluan.
Sangat yakin sekali sekuat-kuatnya kebenaran pasti akan dapat dirontokkan oleh kebohongan yang terus-menerus digaungkan.
Memiliki asupan energi yang notabene cukup berlebihan untuk terus-menerus beraksi tanpa lelah.
Obral senyum, 'setup' ramah-tamah merupakan kamuflase jitu sebagai samaran kedok, karena kesan pertama merupakan jebakan potensial awal menggaet mangsa-mangsa lugu.
Kebenaran empiris tidak akan bermakna apapun juga selain kemasan asumsi dan persepsi pribadinya, dan itu harus diperjuangkan terus tanpa lelah termasuk tanpa MALU.