11 Kunci Pertemanan Saudara-saudara sebangsa setanah, sekampung dan sekasur ha...ha...ha..., hari ini Sentul ingin menyampaikan sepatah dua patah kata (apa mungkin kata di patah-patah) ha...ha...ha...yang mungkin bermanfaat bagi orang-orang yang kurang teman. Untuk memperbanyak teman, modal awal adalah bagi-bagi amplop, tapi hati-hati ya... periksa dulu amplopnya jangan sampai diberikan kosong, karena kalau kosong bukannya teman yang didapat bias-bisa bogem mentah ke muka, timbul permusuhan. Jadi bagaimana sebaiknya? Sentul berikan 11 kunci untuk menambah teman: 1. Kita tidak/jangan menyombongkan diri dengan lawan bicara dan membangga-banggakan keadaan kita sendiri atau keluarga. Lawan bicara akan muak dan bosan untuk mendengarkan. 2. Tidak perlu menyodorkan diri untuk memberi nasihat pada orang lain. Kita harus tahu batasan antara menolong dan mencampuri urusan orang lain, jadi kita harus pandai-pandai membawa diri. 3. Kalau kita dimintai bantuan dan kalau sekiranya kita mampu, kita harus membantu dan melakukannya, tidak ada salahnya. Siapa tahu kita juga suatu ketika butuh pertolongan orang lain. 4. Kita harus saling menghormati dalam berbicara dengan orang lain. Kita tidak boleh memborong pembicaraan, yang lawan kita tidak diberi kesempatan untuk berbicara, jadi seolah-olah menguasai percakapan. Ingat, kita juga harus menjadi pendengar yang baik. 5. Hindari sikap sok tahu/sok pintar misalnya dalam pembicaraan, kalau lawan bicara kita berbicara dengan bahasa asing jangan kita segan-segan untuk bertanya, tidak perlu dikatakan bodoh. 6. Jangan suka kita berbohong sekali berbohong, selamanya teman tidak akan mempercayai lagi. 7. Kalau mendapat undangan, sebaiknya kita datang. Kita tidak usah mengadakan perhitungan. Ciptakan rasa member dan menerima, Sehingga hubungan saling erat terjalin. 8. Menutup rahasia. Kalau kita terlalu membuka rahasia, kita tidak dipercaya lagi. 9. Pandai-pandai menempatkan diri, kita melihat situasi dan kondisi, dengan siapa kita bincang-bincang. Jaga sopan santun, bila kita berhadapan dengan orang lain yang jauh lebih tua, bersikaplah hormat. 10. Bersikaplah ramah dan rendah hati, lain dengan rendah diri. Jangan bersikap sombong, angkuh, mau menang sendiri. Jindari perkataan yang menyinggung perasaan yang menimbulkan sakit hati. Kita tidak ingin disakiti bukan? 11. Jangan lupa menyunggingkan senyum, karena senyum sebagian dari ibadah. Yang jadi pertanyaan kenapa si Sentul menasehati neneknya..? Mungkin di antara pembaca ada yang bisa memberikan kontribusi pada Si Sentul silahkan mengomentarinya. (selected reading: Hidayah, edisi April 2006, halaman 33) 231180
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI