Ratusan ribu orang Papua mengungsi akibat operasi militer. Termasuk anak-anak sekolah, lantas siapa yang mau diberi makanan bergizi gratis buatan Prabowo-Gibran?
I. Tanpa Resolusi Konflik, Program makan bergizi gratis di wilayah konflik Bersenjata harus dihentikan
Konflik Bersenjata di tanah Papua telah berlangsung sejak tahun 1963 hingga kini. Banyak orang Papua bahkan orang non Papua yang telah menjadi korban. Sebagian dari mereka masih hidup dan menjadi saksi mata bagaimana perlakuan negara terhadap orang Papua.
Setelah operasi militer 1977, Eskalasi konflik  semakin meningkat di akhir tahun 2018. Konflik-konflik tersebut meningkatkan banyaknya pengungsi di tanah Papua.Â
Di tanah Papua khususnya daerah Operasi militer seperti Nduga, Intan Jaya, Pegunungan bintang, Yahukimo, Maybrat, Puncak dan lain sebagainya program makan bergizi gratis tidak bisa berjalan Karena beberapa hal diantaranya adalah:
1. Target tidak ditempat. Dengan adanya operasi militer anak-anak sekolah mengungsi di hutan, daerah perkampungan di kabupaten lain dan ada juga yang mengungsi di kota lain. Dengan demikian, program ini tidak bisa berjalan sesuai ekspektasi Negara Indonesia.
2. Trauma dengan TNI-POLRI. Program makan bergizi gratis di tanah Papua dikelola oleh organisasi militer Indonesia dan dalam pemberian makanan ini, aparat keamanan hadir menggunakan aparatur negara (bersenjata lengkap) dengan demikian sangat tidak mungkin anak-anak yang berlatar belakang pengungsi tersebut mau untuk diberi makan. Dan tidak mungkin mau untuk datang dalam program tersebut.
3. Untuk memberlakukan program makan bergizi gratis tersebut harus mengembalikan para pengungsi ke kampung masing-masing dengan jaminan keamanan bahwa Aparat keamanan di wilayah konflik ditarik kembali.Â
II. Tidak ada kajian dan data yang valid tentang makan bergizi gratis. Dengan demikian harus dihentikan di tanah Papua
Secara umum sosial budaya, ras dan gaya hidup orang Papua berbeda dengan orang Indonesia lain. Orang Papua masuk dalam ras Melanesia. Kemudian orang Papua memiliki kehidupan dan cara konsumsi makanan yang berbeda disertai dengan iklim di masing-masing wilayah. Sebab makanan yang dimakan oleh orang Papua di masing-masing wilayah adalah makanan yang bisa menyesuaikan kehidupan setempat. Hal itu dapat mempengaruhi pikiran (IQ) sehingga mereka bisa dapat bertahan hidup dimana mereka mendiami wilayah tersebut.