Mohon tunggu...
eno
eno Mohon Tunggu...

kucinta biru Indonesia.. :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tentang Rumman - Delima Arab

16 Mei 2012   17:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12 5316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dalam perjalanan dari Mekah ke Jeddah menuju Masjid Terapung di Tepi Laut Merah, Ustadzah pembimbing rombongan kami yang sangat informatif memberitahu kami tentang bagusnya rumman di Arab saat musim panas. Saya sempat penasaran, karena di Alquran selain kurma, buah zaitun dan buah tin disebutkan juga rumman atau buah delima.

Kalau di sini, cukup sulit menemukan buah delima yang dijual di pasar, apalagi di supermarket. Malah lebih mudah mendapatkan buah impor seperti kiwi. Ibu saya menanam pohon delima tahun lalu, tetapi belum berbuah.. kelamaan nunggunya.. hehe. Tetangga depan rumah juga menanam dan sesekali saya lihat berbuah.. haha belum rejeki dibagi oleh tetangga, ngarep-dot-com.. Duluu sekali waktu SMA seorang teman tiba-tiba menggenggamkan sebuah delima di tangan, diam-diam soalnya dia cuma bawa satu.. hihi. Jadi memang sangat jarang sekali makan delima, baru 3 kali seumur hidup.. Kalau seandainya nanti tiba-tiba ingin makan delima bingung juga dimana carinya..

Senangnya ketika makan siang di area gazebo Masjid Terapung tempat memandang Laut Merah, ada seorang penjual delima. Saat itu hanya ingin cicipi saja bagaimana sih rasanya rumman ini.. jadi hanya membeli dua saja.. ternyata begitu sampai di rumah dan dibuka untuk dicicipi bersama kedua orangtuaku.. subhanAllah ya Allah indah sekali isi dari buah delima yang bening kemerahan. Begitu dicipi rasanya manis dan krispi yang segar di mulut. Kata ibuku betul2 beda dengan delima disini ya.. ini isinya sangat bening dan lebih besar.

[caption id="attachment_177522" align="aligncenter" width="519" caption="delima, zaitun hitam dan zaitun hijau. (dok.pri)"][/caption]

Ceritanya jadi menyesal kenapa hanya membeli dua.. tapi jadi semangat untuk hunting pohon delima bangkok (ada nggak ya delima bangkok? semua buah yang besar dibilang dari bangkok.. haha).

Cerita tentang rumman atau delima di Al-Quran yang saya temukan ada di dalam 3 ayat:

Surat Al-An'aam 6 : 99 dan 141

Surat Ar-Rahman 55 : 66-68 Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam keduanya buah-buahan dan kurma serta delima. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Ada lagi cerita tentang Ibunda dari Aisyah r.a. binti Abubakar Sidiq r.a.yang dipanggil Ummu Rumman. Beliau adalah wanita yang sangat cantik jelita dan sangat pandai mendidik putra-putrinya di jalan Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin melihat wanita bidadari surga, hendaklah melihat Ummu Ruman.”.. SubhanAllah saya tidak bisa membayangkan seperti apa cantiknya seorang Ummu Rumman.. mungkin seperti isi buah delima yang bening kemerahan dan membawa kebahagiaan jika melihatnya.. wallahua'lam.

[caption id="attachment_177523" align="aligncenter" width="358" caption="foto delima terbaik (sumber : www.cantikdansehat.net)"]

1337186947446600705
1337186947446600705
[/caption] Cerita tentang Ummu Rumman selengkapnya ada di sini ya..

Delima (Latin : Punica granatum, Inggris : Pomegranate), memiliki banyak kegunaan, dan paling kondang adalah buahnya yang bermanfaat sebagai obat cacing. Ada 2 jenis delima, putih dan merah. Buah delima mengandung flavonoid yang cukup tinggi. flavonoid merupakan jenis antioksidan kuat, yang amat berperan dalam menurunkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung dan kanker kulit. Seseorang yang meminum 200 ml / hari jus delima selalma satu minggu berturut-turut akan meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar 9 %. (Sumber : Herbal Indonesia Berkhasiat, Trubus Info Kit, Vol.08)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun