Ai sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak 2010-an ataus ekitar 15 tahun yang lalu.Saat itu digunakan di bidang finansial, kesehatan, ekonomi dan logistik. Perkembangan AI di Indonesia , di 208 ditandai dengan inisiatif pemerintah Indonesia melalui program “Making Indonesia 4.0” yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi cerdas agar bisa bersaing di dunia industri kreatif. Hal ini pun didukung banyak pihak, hingga di tahun 2019 Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia me-launching Roadmap AI Nasional yang untuk mengembangkan kapabilitas AI di Indonesia. (umsida.ac.id)
Usai covid, AI terlihat makin berkembang dan dikenal luas di berbagai kalangan. AI bahkan disebut-sebut merebut banyak pekerjaan manusia karena hampir semua jenis pekerjaan sudah bisa dikerjakan AI. Di kalangan akademis-pun, "gangguan" AI begitu terasa. AI dianggap penyelamat. Walau kadang-kadang data dan analisanya ngawur, nyatanya masih banyak yang percaya.
**
Bagaimana dengan kalangan akademisi, khususnya mahasiswa yang menulis menggunakan AI?
Menurut penulis, AI sah-sah saja asal digunakan pada tempatnya. Untuk tugas penulisan misalnya, AI bisa diandalkan untuk memberi pencerahan tentang sebuah tema, apalagi bisa AI nya ditemukan di ringkasan ketika membuka Google misalnya. Keterangan AI sudah bisa dipastikan berasal dari rangkuman web-web dibawahnya.
AI juga bisa digunakan untuk membuat outline sebuah tulisan misalnya. Ini biasanya sangat rinci. Cukup menuliskan tema atau judul, AI akan memberikan panduan outline tulisan yang bisa dipertimbangkan.
Intinya AI tentu saja banyak manfaatnya dan jangan sampai membuat kita malas berpikir. Namun, jangan sampai AI digunakan buat tugas makalah atau tugas penulisan yang lain seperti kasus di awal tulisan ini. Gunakan AI hanya untuk membantu saja bukan tokoh utama, dan percayalah, otak manusia masih lebih pintar dari AI bila digunakan dengan maksimal.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI