Kalau dulu pengalaman organisasi kampus selama kuliah menjadi pertimbangan, kini perusahaan katanya lebih mencari mereka yang pernah magang atau bekerja freelance? Benarkah demikian?
Awalnya seorang kawan di grup Whatsapp (WA) bercerita anaknya yang menamatkan kuliahnya hanya 3,5 tahun. Itu ujarnya sudah termasuk magang di perusahaan IT lumayan besar dan ketika lulus akhirnya diterima di perusahaan IT lain. bekerja tersebut merupakan perusahaan IT salah satu yang terbesar di dunia.
Pernyataan kawan ini mendapat tanggapan dari anggota grup yang lain: apakah benar saat ini perusahaan sekarang tak lagi mencari mahasiswa yang punya pengalaman organisasi seperti masa-masa lalu dan lebih mengutamakan mahasiswa yang punya pengalaman magang saja?
Di tengah tingkat penggangguran yang dikabarkan makin meningkat, lulus kuliah dan langsung mendapat pekerjaan bergengsi tentu suatu keberuntungan yang luar biasa. Apakah pengalaman magang si anak tersebut yang menyebabkannya cepat dapat pekerjaan? Belum ada penelitian lebih jauh sebenarnya.
Namun memang hari-hari ini banyak sekali banyak sekali melihat perusahaan yang membuka lowongan magang bagi mahasiswa. Baik perusahaan swasta sampai instansi pemerintah. Lowongan magang biasanya mensyaratkan bagi mahasiswa aktif hingga fresh graduate.Biasanya magang bisa 1 bulan, 3 bulan hingga 6 bulan lamanya.
Salah satunya peluang yang diposting oleh akun Instagram @pemburubeasiswa, yang menyatakan pembukaan magang di PT. Bukit Asam. Magang terbuka bagi pelajar SMA/SMK sederajat, mahasiswa yang masih aktif kuliah maupun fresh greduate.Persyaratannya juga cukup mudah. Selain CV, KTP, Transkrip nilai, ada juga persyaratan pengajuan proposal magang.Â
Peluang magang juga saya lihat ada di beberapa website perusahaan lain juga. Sepertinya perusahaan maupun instansi pemerintah memang berlomba-lomba mengadakan program magang.Â
Apakah magang-magang seperti ini dibayar?Â
Ternyata tidak selalu. Ketika anak saya magang mandiri (dalam masa liburan) di sebuah perusahaan daerah, perusahaan menyatakan tidak mendapatkan insentif apapun dari perusahaan. Bahkan yang magang harus menandatangani surat pernyataan bersedia tidak dibayar. Namun demikian magang ini tetap bermanfaat, baik sebagai pengalaman kerja maupun tentu akan mendapatkan sertifikat magangnya.
Seorang teman juga mengaku sempat magang 1 bulan di sebuah bank syariah." Sempat dijanjikan dapat sejumlah uang tapi sampai akhir tidak dapat," ujarnya.Namun karena magang ini diwajibkan kampus dan perusahaan teraebut direkomendasikan oleh kampus, dia cukup legowo saja dengan keadaannya, walaupun katanya cukup menguras energi juga.
