Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur dan Social Worker, --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Toxic dalam Pekerjaan, Harus Bagaimana?

16 September 2021   19:08 Diperbarui: 19 September 2021   10:30 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres di kantor (sumber: shutterstock via kompas.com)

Toxic dalam pekerjaan (Toxic Work Environtment)secara ringkasnya dapat diartikan hal beracun dalam pekerjaan yang membuat diri tidak nyaman.

Sebuah referensi menyebutkan lingkungan pekerjaan yang toxic akan membawa seseorang ke dalam pengaruh yang tidak baik. Dalam pekerjaan bisa berupa lingkungan pertemanan dan malah jenis pekerjaannya.

Ada beberapa ciri umum yang biasa kita jumpai dalam lingkungan pekerjaan yang toxic

Beban kerja yang tidak masuk akal

Sebenarnya beban dalam pekerjaan adalah hal biasa. Namun bila itu sudah diluar batas kewajaran bahkan di luar job desk, maka bisa jadi ini bagian dari toxic pekerjaan.

Lebih dari 8 jam sehari

Ada tempat kerja yang santai banget nyuruh lembur tanpa kompensasi tambahan alias lembur. Ini juga salah satu kantor tersebut toxic.

Tidak mentaati aturan ketenagakerjaan

Misal tidak mau rugi dengan membayar iuran BPJS bagi karyawannya sampai ketika pemerintah mensyaratkan beberapa usaha untuk WFH. Kantor tersebut tetap WFO. Untung saja tidak ada yang melapor dan tidak ketahuan yaaa...

Bos yang mengerikan

Bos yang sama sekali tidak mengapresiasi pekerjaan karyawannya atau pegawainya. Siapa pula yang tidak merasa tertekan? Atau bos yang semena-mena mencampur urusan kantor dan pribadi. Karyawan juga harus mengerjakan yang bukan urusan kantor, hmmm...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun