Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Layani dengan Senyum, Maaf, dan Terima Kasih

7 September 2019   22:57 Diperbarui: 7 September 2019   23:12 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Katakan Terima Kasih dengan Ihlas
Mengucapkan terima kasih itu tidak harus setelah menerima materi dari orang lain. Ketika seseorang berkenan melihat kita saja, sudah selayaknya berterima kasih. Bahkan ketika orang lain diam pun, kita juga wajib berterima kasih, karena dengan diamnya itu, kita tidak merasa terganggu.

Enggannya mengucapkan terima kasih itu karena ada faktor gengsi untuk mengakui bahwa ada orang yang berjasa dalam kehidupan kita. Padahal sejatinya kita memang tidak bisa sukses tanpa orang-orang di sekitar kita. Apalagi para industrialis atau lembaga pelayanan, tidak akan pernah mendapatkan keuntungan tanpa orang lain yang ambil peran dalam usahanya.

Maka, jangan terlalu memegang prestise ketika harus mengatakan terima kasih pada pelanggan atau konsumen. Akuilah bahwa karena dari merekalah kesuksesan kita itu bisa terwujud

Ketika melayani konsumen, beri senyuman terindah, katakan maaf dan ucapkan terima kasih. Sekeras-kerasnya hati seseorang pasti punya sisi lain yang lembut dan penuh kasih.
Semoga bermanfaat.

Blitar, 7 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun