Mohon tunggu...
Enggal Wardhani
Enggal Wardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswi D-4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Listrik dari Gerakan: Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan Mini Generator Sebagai Media Praktek Pembelajaran di SDN 1 Gondang

10 Februari 2025   15:31 Diperbarui: 10 Februari 2025   15:31 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Generator Mini Pembangkit Listrik Sederhana Kepada Kepala Sekolah SDN 1 Gondang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Klaten, 22 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan Jurusan D4-Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan, Enggal Marta Puspa Wardhani berhasil menciptakan inovasi pembelajaran sains dengan menghadirkan mini generator (Prototype Sederhana) yang merupakan pembangkit listrik sederhana yang mampu menyalakan bola lampu sebagai media pembelajaran bagi siswa SDN 1 Gondang, Klaten. Inovasi ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dasar kelistrikan secara interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak sekolah dasar.

Berangkat dari minimnya alat praktek yang disediakan oleh sekolah dasar, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro merancang alat peraga berbentuk mini generator yang mampu menunjukkan prinsip kerja pembangkitan listrik sederhana. Mini generator ini dirancang menggunakan bahan-bahan sederhana seperti dinamo kecil, roda pemutar, serta kabel penghantar. Prinsip kerjanya memanfaatkan energi mekanik dari gerakan tangan yang memutar roda pemutar untuk menghasilkan energi listrik melalui dinamo. Listrik yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menyalakan bola lampu kecil. Dengan metode ini, siswa dapat memahami bahwa listrik bisa dihasilkan dari berbagai sumber energi, tidak hanya dari jaringan listrik PLN.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman sains bagi siswa sekolah dasar. Melalui metode pembelajaran berbasis eksperimen ini, diharapkan siswa dapat lebih antusias dalam mempelajari ilmu pengetahuan, terutama mengenai konsep kelistrikan yang sering kali dianggap sulit dipahami secara teoritis.

Kepala Sekolah SDN 1 Gondang, Bapak Ismail menyambut baik inisiatif dari program kerja ini. Beliau menuturkan bahwa pembelajaran dengan metode praktik langsung seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa. "Mereka jadi lebih mudah memahami bagaimana listrik bekerja. Selain itu, mereka juga diajak untuk berpikir kreatif dan kritis dalam mengembangkan pemahaman tentang energi. Alat sederhana ini akan digunakan untuk mengikuti lomba," ujar beliau dengan antuasias.

Foto bersama Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Gondang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto bersama Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Gondang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Respon positif juga datang dari para siswa yang merasa antusias saat mencoba sendiri cara kerja mini generator tersebut. Mereka bersemangat untuk memutar roda dan melihat bola lampu menyala sebagai hasil kerja mereka sendiri. "Seru sekali, ternyata listrik bisa dibuat dari tenaga tangan kita sendiri!" kata salah seorang siswa dengan penuh semangat.

Selain memberikan alat peraga, mahasiswa KKN juga mengadakan sesi edukasi interaktif berupa kuis dan diskusi ringan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami konsep secara teori, tetapi juga terdorong untuk bertanya dan bereksplorasi lebih lanjut. Pihak sekolah mengapresiasi upaya mahasiswa dalam menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan aplikatif.

Dengan adanya mini generator ini, diharapkan siswa SDN 1 Gondang semakin termotivasi untuk mempelajari sains dan teknologi. Program inovatif semacam ini menunjukkan bahwa pembelajaran bisa menjadi lebih menyenangkan dan bermakna ketika dilakukan dengan metode yang kreatif dan aplikatif. Ke depannya, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berharap inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diterapkan di sekolah-sekolah lain di daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas pembelajaran sains.

Penulis: Enggal Marta Puspa Wardhani (D4-Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan) Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing: Yuli Christyono, S.T., M.T.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun