Semarang, 27 Agustus 2025 -- Inovasi kembali lahir dari mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP). Rizky Hanifah Putri Herman, mahasiswi Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Sekolah Vokasi, tengah mengembangkan bahan pengganti lemak kakao (cocoa butter) berbasis minyak nabati. Penelitian ini dituangkan dalam proposal berjudul "Karakterisasi Oleogel dari Minyak Dedak Padi dan Minyak Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) sebagai Cocoa Butter Alternative".
Rizky menjelaskan bahwa tingginya harga cocoa butter dan ketergantungan pada pasokan kakao menjadi alasan utama dilakukannya penelitian ini. "Cocoa butter adalah bahan penting dalam pembuatan cokelat, tetapi harganya mahal dan ketersediaannya terbatas. Melalui penelitian ini, saya ingin menghadirkan solusi yang lebih ekonomis, stabil, dan ramah lingkungan," ungkapnya.
Oleogel yang dikembangkan memanfaatkan minyak dedak padi, yang kaya antioksidan alami seperti oryzanol dan tokoferol, serta minyak kelapa sawit yang memiliki kestabilan lemak tinggi. Kombinasi keduanya diharapkan menghasilkan karakteristik yang mendekati cocoa butter, baik dari segi tekstur, titik leleh, maupun kestabilan termal.
Penelitian yang dibimbing oleh Dr. Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T. ini dilaksanakan di Laboratorium Industrial Biotech Center TRKI Sekolah Vokasi UNDIP. Menurut Endy, riset ini berpotensi besar mendukung keberlanjutan industri pangan nasional. "Inovasi ini sejalan dengan kebutuhan industri cokelat yang terus mencari alternatif bahan baku yang berkualitas namun tetap efisien dari sisi biaya. Oleogel berbasis minyak nabati dapat menjadi solusi," jelasnya.
Selain berkontribusi pada efisiensi biaya produksi, penelitian ini juga diharapkan membantu industri cokelat mengurangi ketergantungan terhadap cocoa butter murni yang rentan terhadap perubahan iklim dan penyakit tanaman kakao.
Dengan inovasi ini, Rizky berharap UNDIP dapat semakin dikenal sebagai kampus yang melahirkan solusi nyata bagi industri dan masyarakat. "Semoga hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi saya secara akademis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri cokelat Indonesia," pungkasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI