Penelitian bukan sekadar kewajiban dalam akademik. Melainkan bentuk kepedulian, yakni kepedulian terhadap lingkungan, terhadap tubuh kita sendiri, dan terhadap hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian. Salah satunya adalah bahan pembersih lantai yang setiap hari kita gunakan.
Dhea Khaililla Indiarti Parmono yang kerap disapa Dhea merupakan mahasiswi semester 4 di Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro. Di tengah aktivitas perkuliahan dan organisasi, Dhea menyadari satu hal bahwa keinginan untuk membuat perubahan tak harus menunggu waktu luang tetapi justru bisa hadir di tengah kesibukan.
Selama kuliah Dhea aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri tahun 2024-2025 dan pernah dipercayai menjadi Ketua Pelaksana Chemistry In Motion yakni ajang perlombaan di bidang olahraga untuk seluruh angkatan di jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri. Terdapat beberapa ajang perlombaan seperti badminton, futsal, funmatch dan basket. Ini merupakan program kerja unggulan yang yang sangat dinantikan untuk semua angkatan karena melalui program kerja ini semua angkatan dapat berkumpul dan bisa menjadi bonding bagi setiap angkatannya. Pada tahun 2023, Dhea juga meraih juara dalam lomba Modern Dance dalam ajang ODM Sekolah Vokasi 2023. Namun, jauh di balik panggung dan rapat organisasi, ada keresahan yang terus mengusik.
Mulai memperhatikan keluhan orang-orang di rumah soal tangan yang perih, kulit memerah setelah mengepel lantai. Saat membaca label produk pembersih adanya bahan sulfat, formaldehida, pewangi sintetis, amonia. Semua itu masuk ke rumah tanpa kita sadari bahayanya. Padahal, bersih bukan berarti harus berbahaya.
Dari situlah muncul sebuah  ide untuk membuat pembersih lantai yang lebih aman dan ramah lingkungan. Dhea menyampaikan gagasan ini kepada dosen pembimbing Dr. Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T., dan beliau mendukung penuh untuk menjadikannya penelitian dengan sepakat untuk menggunakan pendekatan green chemistry yang memanfaatkan bahan lokal, alami, dan bahkan limbah. Tiga komponen utama digunakan yaitu minyak jelantah, daun kemangi (Ocimum Basilicum) dan pelarut NaDES (Natural Deep Eutectic Solvent) berbasis Choline Chloride:Glycerol.
Minyak jelantah selama ini menjadi limbah bermasalah karena sering dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan. Di sisi lain, daun kemangi yang biasa tumbuh di pekarangan rumah ternyata memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan fenol yang memiliki aktivitas antibakteri tinggi. Flavonoid diketahui mampu mengganggu sistem metabolisme mikroorganisme dengan merusak dinding sel, membran plasma, dan menghambat enzim penting. Fenol, sebagai senyawa fenolat, dapat menembus membran sel bakteri dan menghancurkan struktur protein internalnya.
Alih-alih menggunakan pelarut organik seperti etanol, pelarut NaDES berbasis Choline Chloride:Glycerol dipilih karena memiliki karakteristik yang lebih aman, tidak mudah menguap, tidak beracun, dan biodegradable. NaDES juga terbukti dapat melarutkan senyawa bioaktif dari tanaman dengan stabilitas yang lebih baik dan tanpa meninggalkan residu berbahaya pada produk akhir.
Proses ekstraksi senyawa antibakteri dari daun kemangi dilakukan dengan metode Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE). Metode ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan fenomena kavitasi akustik, yaitu terbentuk dan runtuhnya gelembung mikro dalam pelarut yang menyebabkan disrupsi dinding sel tanaman. UAE dipilih karena mampu mempercepat proses ekstraksi, menghemat waktu dan pelarut, serta meminimalkan degradasi senyawa aktif sebuah keunggulan signifikan dibanding metode konvensional seperti maserasi.
Dengan semangat yang konsisten untuk memberi kontribusi nyata, Dhea bersama dosen pembimbing Dr. Mohamad Endy Julianto ST., M.T terus mengembangkan potensinya melalui jalur riset terapan dan inovasi berbasis green chemistry. Ketekunan, keberanian untuk mencoba hal baru, dan komitmen terhadap keberlanjutan membuat  Dhea menjadi mahasiswi yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga bermanfaat bagi sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI