Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Ini Jauh Lebih Berbahaya Dibanding Corona

10 April 2020   18:41 Diperbarui: 10 April 2020   18:39 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: popmama.com

Saat ini, secara garis besar ada tiga virus yang berbahaya. Yang pertama adalah virus biologi. Virus Corona misalnya, masuk dalam kategori virus biologi. Namanya juga virus, maka sangat merusak kesehatan manusia bahkan menyebabkan kematian.  Kita semua sudah menyaksikan ganasnya virus Corona. Seluruh dunia kena dampak, bahkan tak sedikit yang tutup usia gara-gara virus ini.

Kenapa? Karena begitu masuk tubuh manusia, virus akan menyerang sistem kerja tubuh. Tubuh pun segera memberikan sinyal dalam bentuk sakit yang ditimbulkan. Dari mulai demam, bersin, batuk, flu maupun dampak lain yang muncul akibat gangguan sistem kerja tubuh. Semua itu adalah dampak dari masuknya virus biologi tadi.

Maka yang perlu dilakukan jika terkena virus ini adalah bagaimana meningkatkan sistem kekebalan tubuh, agar bisa menyerang dan membunuh virus dari dalam. Semoga kelak ada vaksin corona, sehingga tubuh pun bisa kenal dan lebih mudah menaklukkan makhluk mikro ini.

Kedua adalah virus komputer alias virus digital. Virus ini juga cukup membahayakan. Jika perangkat data sudah terserang virus ini, maka memori pun dibuat babak belur dan acak-acakan. Semua data hilang lenyap tak berbekas. Data yang sudah terkumpul begitu lama, begitu saja bisa hilang entah ke mana. Begitu ganasnya virus ini sehingga cukup menakutkan. Semua perangkat elektronik harus aman dari virus ini.

Namun, virus di komputer, handphone dan sejenisnya, masih bisa dicarikan vaksinnya alias antivirusnya. Ada banyak perusahaan yang menyiapkan antivirus. Tinggal dibeli dan diinstall, maka semua bisa beres.

Nah, virus ketiga inilah yang sangat membahayakan. Apa itu? Virus pikiran. Ini adalah virus mematikan yang bahkan jarang disadari oleh banyak orang. Serangan virus ini justru sangat berbahaya dan begitu mematikan.

Orang yang terkena virus ini bahkan tidak sadar jika dirinya telah sakit. Efek dari virus ini akan langsung menyerap konsep diri setiap pribadi seseorang. Mau contoh konkret? Cebong dan kampret saat pilpres sebelumnya adalah contoh virus pikiran yang sudah menyerang banyak orang. Dampaknya cukup dahsyat bukan?

Lantas apa itu virus pikiran? Yang dimaksud virus pikiran di sini adalah cara berpikir yang kurang tepat akibat asumsi terhadap sesuatu yang tidak benar. Virus pikiran ini bisa mundul boleh jadi karena cara berpikir yang memang tidak benar, atau akibat dari pengaruh orang lain atau lingkungan.

Sebagai contoh, ada anak yang melakukan seseuatu, dan kemudian orang tuanya memberikan respons yang kurang positif. "Kamu memang bodoh. Selalu salah jika mengerjakan sesuatu. Kok ada ya anak bodohnya kebangetan kaya kamu." Itulah respons sang orang tua.

Anak yang mendapat respons seperti itu, jelas akan menerima semua kalimat itu tanpa penolakan. Ingat, salah satu cara informasi masuk ke pikiran bawah sadar tanpa penolakan adalah disampaikan figur otoritas. Orang tua adalah figur otoritas yang sempurna dalam memasukkan program ke pikiran bawah sadar anak.

Selain itu, emosi intens juga menjadi pintu masuk efektif. Anak tentu sedih mendengar respons itu. Emosi sedih secara intens menjadikan respons yang disampaikan orang tua akan masuk ke pikiran bawah sadar secara utuh tanpa dinding penghalang. Apalagi jika respons itu disampaikan berulang-ulang, atau terjadi repetisi, maka respons itu akan semakin melekat ke pikiran bawah sadar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun