Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Bermain Kotor? Silakan Baca Ini

9 April 2019   14:39 Diperbarui: 9 April 2019   15:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampingi anak. Berikan kebebasan dirinya melakukan eksplorasi. Foto: Fika Yuliana

Lalu, kenapa hanya karena dinding penuh coretan harus marah? Mengecat kembali tembok rumah jauh lebih murah dari harga anak Anda sendiri. Maukah Anda yang memiliki anak ditawari tukar tambah dengan rumah mewah yang selalu bersih, bahkan dijamin lebih mewah dari istana?

Jadi, selama yang dilakukan anak memang baik dan tidak membahayakan, dampingi saja. Biarkan anak melakukan eksplorasi kemampuannya secara maksimal. Anak mencoret tembok ada masanya. Tak akan mungkin sampai dewasa. Anak suka bermain lumpur ada masanya. Semua proses tumbuh kembang anak ada masanya. Jangan sampai masa keemasannya hilang hanya karena ego orang tua yang ingin rumahnya selalu bersih seperti di hotel atau penginapan.

Saat memiliki anak balita yang sedang tahap eksplorasi dengan rasa ingin tahu besar, maka kendalikan diri Anda. Tak usah berharap rumah harus bersih dan kinclong. Tunda dulu perasaan tidak nyaman itu dengan memperhatikan tumbuh kembang sang buah hati.

Sekali lagi ingat, anak Anda jauh kebih berharga dari apa pun. Dan terapis terbaik untuk anak adalah diri Anda sendiri. Cukup berikan contoh dan keteladanan yang baik, maka anak akan tumbuh dalam pola asuh yang tepat pula. Demikianlah kenyataannya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun