Mohon tunggu...
Endra Sri Wardhana
Endra Sri Wardhana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Jerman

Guru Bahasa Jerman di suatu sekolah negeri di Temanggung. Bassist Nitch Primitiv @endrasri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kamu Seorang Guru Muda, Inilah Suka Dukanya

24 Juni 2018   09:42 Diperbarui: 24 Juni 2018   23:32 3373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay)

Menjadi guru adalah suatu pekerjaan mulia karena kita bisa membagikan ilmu yang kita miliki kepada para generasi penerus. Menjadi guru di usia muda pun menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para fresh graduate lulusan universitas kependidikan. 

Saya pun lulusan universitas kependidikan yang setelah beberapa pekerjaan saya coba, saat ini terjun langsung di dunia kependidikan menjadi seorang guru, guru honorer lebih tepatnya.  Saya adalah lulusan pendidikan bahasa Jerman yang saat ini mengajar di suatu SMA di Temanggung. Ada suka dan duka tersendiri saat menjadi guru bahasa asing fresh graduate yang akan terus saya alami.

1. Siap Terjun di Hampir Seluruh Kegiatan Sekolah

Menjadi seorang guru honorer muda berarti harus siap terjun di setiap ada kegiatan sekolah. Mulai dari mendampingi kegiatan siswa, penerimaan siswa baru, adiwiyata, Try Out UN dan Simulasi UN, class meeting, dan sebagainya. 

Tidak hanya itu, seorang guru muda harus siap diberi tugas tambahan selain mengajar. Tugas itu seperti menjadi Pembina ekstra, menjadi Pembina OSIS maupun Pramuka atau organisasi siswa lainnya. Kalau seorang guru muda guru SIM A, maka bersiaplah untuk menjadi supir untuk mengantar siswa atau para seniornya menyelesaikan urusan sekolah. Awalnya memang kaget kenapa begini. Tapi di balik itu semua, selalu ada manfaat yang berguna bagi seorang guru.

2. Bertemu Siswa di Tempat Umum

Anak muda biasa menghabiskan waktu luangnya untuk jalan-jalan di luar. Tidak jarang saat jalan-jalan, guru muda mendengar teriakan "Siang, Pak Guru!" Ternyata bisa bertemu siswa secara tidak sengaja. Bahkan ada siswa yang keceplosan memanggil "Mas!" atau "Mbak!" saat sudah bertemu dengan saya. 

Pernah suatu ketika saya niatkan untuk nonton Avengers: Infinity War. Ternyata saya bertemu banyak siswa saya di lobi bioskop yang kebetulan mau nonton juga. Langsung saja mereka menghampiri dan salaman cium tangan khas siswa SMA.

3. Menjadi Guru Berarti siap Digugu dan Ditiru

Menjadi guru berarti harus bisa menjadi contoh yang baik bagi siswanya. Di usia yang masih 20an yang berarti tidak jauh dari siswanya (saya seorang guru SMA), guru muda cenderung ingin bebas yang kadang bisa menjadi kecerobohan. Selayaknya orang muda pada umumnya,  mereka juga sedang ingin menemukan jati diri. Jadi sebagai guru muda harus lebih berhati-hati dalam bertindak maupun berucap. Tapi menjadi seorang guru muda, siswa bisa menjadi lebih akrab dengan gurunya.

4. Menghadapi Siswa Super

Sebagai seorang guru sudah pasti akan mempersiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan. Tapi terkadang tidak sedikit siswa yang bertanya di luar konteks, atau ada siswa yangbertanya dan kita tidak bisa menjawabnya. Hal itu membuat seoarng guru muda harus memutar otak untuk menjawab pertanyaan agar siswa tetap respect terhadap guru. Tapi jika kita terpaksa tidak bisa menjawab, maka seorang guru muda juga harus jujur dan akan mencarikan jawabannya.

5. Kebahagiaan Seorang Guru

Sebagai seorang guru pasti akan merasa sedih dan ersalah ketika siswanya mendapat nilai yang kurang memuaskan. Tapi pasti ada saja hal-hal yang membuat bahagia. Kebahagiaan itu seperti ada siswa yang mendapat nilai bagus, siswa yang kita bombing menjuarai suatu lomba, atau ada siswa yang mengingat kita dan berkunjung ke rumah saat lebaran. Hal-hal tersebutlah kebahagiaan sederhana seorang guru. Tidak kalah bahagianya, ada sekolah yang menerapkan jika siswanya libur, guru pun ikut libur, hehehe.

6. Pelajaran Bahasa Asing Terkadang Dianggap Sebelah Mata

Mungkin ada yang sependapat dengan saya mengenai pembelajaran bahasa asing selain bahasa Inggris yang dianggap sebelah mata. Terkadang ada siswa yang kurang semangat saat pelajaran bahasa asing. Padahal sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa didapat sama seperti postingan saya sebelumnya. 

Jadi, tinggal bagaimana kita mengolah kelas agar menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Tidak hanya dari siswa, guru senior juga terkadang ada yang seperti judul poin 6. Mereka tidak segan memberi tambahan tugas yang tidak sedikit yang membuat terhambatnya pekerjaan utama.

Pasti ada guru muda yang juga sedang membaca postingan ini. Yap, apapun profesi kita, pasti ada suka dan dukanya. Lalu, bagaimana pengalaman guru-guru muda lainnya? Bisa langsung berbagi pengalamannya ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun