Mohon tunggu...
Ending Nurdea Saputri
Ending Nurdea Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi / 20107030022

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar dan Mengenal Produksi Batik Kain Perca di Dusun Banggan

22 April 2021   11:33 Diperbarui: 22 April 2021   11:52 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dusun Banggan, Rt 43/ Rw 22, kecamatan Sentolo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebuah rumah yang memproduksi batik kain perca dengan beragam produk yang dibuatnya. Rumah ini pun diberi nama "Kaia Batik Kain Perca" yang dibangun oleh Mas Endro dan dibantu oleh Ibunya.

Dokpri
Dokpri
Pada hari Minggu (18/04/2021) saya berkesampatan untuk mengunjungi 'Kaia Batik Kain Perca' di kediaman Mas Endro. Selain untuk bersilaturrahmi juga untuk mengenal lebih jauh mengenai awal produksi kain perca dan barang apa saja yang diproduksi oleh beliau di rumahnya. Karena kebetulan keluarga saya dengan keluarga beliau masih tetanggaan.

Awal berdirinya rumah batik kain perca ternyata sudah cukup lama, yaitu sekitar 9 tahun yang lalu. Hal ini berawal dari Mas Endro menjadi seorang driver pabrik batik perca sehingga dari pengalaman-pengalaman itu beliau membangun usaha sendiri dengan berbekal ilmu dari pabrik yang beliau ikuti dulu. Jadi dulu pabrik itu memiliki produk tas, lalu beliau mengembangkannya menjadi pakaian. Berjalannya waktu berkembang sedikit demi sedikit menjadi lebih banyak lagi.

"Yang bisa dihasilkan dari limbah batik perca berupa kerajinan taplak meja, topi, sarung bantal, selimut, tutup kulkas, dan segala perabot rumah tangga yang bisa dibuat menggunakan kain." Ucap Mas Endro.

Ternyata hasil dari sisa-sisa kain perca ini lebih sering dibuat sebagai produk pakaian, celana dan kain yang dapat diselubungkan dengan perabot-perabot rumah tangga. Seperti yang sudah disebutkan oleh Mas Endro diatas. Memang sudah cukup lama bagi saya mengenal tentang batik kain perca. Sekitar saya dulu masih duduk di bangku SD kain perca ini sudah tersebar di dusun Banggan.

Dokpri: foto pakaian dan celana kain perca
Dokpri: foto pakaian dan celana kain perca
"Setelah itu karena permintaan pasar yang berbeda, kami merubah fashion pakaian menjadi daster, rok, celana, dan pakaian yang layak dijual." Ucap Mas Endro

"Pemasaran dari produk ini memiliki target market di tempat-tempat wisata. Jadi kita gunakan tempat-tempat wisata yang terdapat orang local atau orang dari luar negeri. Sehingga mereka bisa melihat dan membeli produk kami yang unik dan tidak semua bisa membuatnya." Ucap Mas Endro

"Untuk tempat Local bertempat di Kawasan Malioboro, Tamansari, Pasar Beringharjo, Prambanan, Borobudur, dan Pasar Klewer. Untuk tempat di luar jogja ada di Bali, Surabaya, Padang, Jakarta, Berastagi, dan terakhir bisa sampai di Malaysia." Tambah Mas Endro

Tidak saya sangka jika produk batik kain perca yang dibangun oleh Mas Endro pun sampai ke luar negeri, seperti Negara Malaysia. Sudah pasti keunikan dari batik inilah yang mampu membawa produk ini sampai terkenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Kelebihan dari produk ini pertama unik, memanfaatkan limbah kain dari pekalongan yaitu perca dari konfeksi-konfeksi, dan bahan bakunya juga masih banyak. Harga yang murah dan jelas bisa menyerap banyak tenaga kerja. Karena kita akan memalui 4 tahap dalam pembuatan produk ini. Yang pertama yaitu pengeliman, kedua proses jahit siksak, ketiga pemotongan menjadi bahan-bahan yang akan dibuat, lalu menjahit finishing." Tambah Mas Endro

Seperti halnya yang telah disampaikan oleh Mas Endro pada bagian akhir mengenai tahap dalam pembuatan produk tersebut, saya cukup mengenal pada tahap awal yaitu proses pengeliman. Dimana saya sendiri berpartisipasi dalam tahap pengeliman tersebut. Bahan yang dibutuhkan dalam tahap awal yaitu tahap pengeliman memiliki tiga bahan, yaitu sisa-sisa kain perca yang beragam bentuk maupun warna, lalu ada furing sebagai alas pengeliman kain perca, dan lem perekat untuk penyatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun