Mohon tunggu...
Yanyan Endian
Yanyan Endian Mohon Tunggu... Pengacara - sederhana, smart, jujur, profesional

Master Hukum konsen dengan korporasi, pertambangan, Konstitusi dan Pemerintahan. pernah menjadi dosen selama 18 tahun, aktif dalam berbagai kegiatan sosial politik dan profesional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan SARA Itu Indonesia Banget

4 Juni 2020   06:47 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan rahasia lagi jika Indonesia sejak awal berdirinya dibangun oleh kekuatan perbedaan. Sampai hari ini keutuhan dan keunggulan Indonesia dikagumi dunia internasional sekaligus jadi kecemburuan dunia juga. Yang mengagumi mereka berlomba mendekat dalam tali persahabatan dan kerjasama saling menguntungkan dan yang cemburu setiap saat menyemai bibit kebencian dengan berbagai muslihat yang nampak sepertinya baik dan santun padahal sebaliknya.

Berkali kali Indonesia dicoba satu persatu pilar diherogoti bahkan berusaha ditumbangkan akan tetapi berhasil mempertahankan dan tetap kokoh berdiri.

Jika di Amerika kini menghadapi gelombang demo george floyd, di Indonesia pernah terjadi peristiwa mirip itu di Papua Barat. Pak SBY dalam satu tulisannya mengkhawatirkan terjadi skenario yang terburuk akan menimpa Amerika Serikat.

Sederhana dalam pikiran saya unyuk masalah  demo tersebut, kenapa Trump tidak mematikan akses internet sebagaimana terjadi di Papua Barat? Pasti mereda apalagi mereka sangat bergantung dengan internet. 

Nah selebihnya untuk menghapus perbedaan sara dan menyatukan kekuatan warganya resepnya hanya satu dan pasti jitu, karena memang manjur dan sakti yaitu berpegang teguhlah pafa nilai-nilai Pancasila. Selesai sudah.

Masalah gengsi sebagai negara auper power menjiplak Pancasila supaya tidak terkesan gratisan ya bikin perjanjian p tertulis dengan NKRI atas penggunaan Pancasila. Sebagai negara kaya tentunya berbayar biar tambah yakin kalau Amerika itu kaya.

Pokoknya Pancasila saja. Selesai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun