Mohon tunggu...
Endang
Endang Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Bangsa, itu aja ko ----

Jangan lupa bersyukur Ig.endangsri.amin

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Biarkan Aku Mengambil Keputusan Sendiri

27 September 2020   17:43 Diperbarui: 27 September 2020   20:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay teman-teman semua bagaimana kabarnya ditengah pandemi ini? baik baik saja kan dan tetap dirumah ya, kalau pun keluar rumah jangan lupa ikuti protokol kesehatan sala satunya tetap memakai masker.

Kali ini saya akan membahas tentang pengambilan keputusan. Pernah tidak kalian bingung ketika memutuskan sesuatu?. Pasti semua perna kan. Kebingunan terjadi karena adanya rasa takut dan kecemasan akan kegagalan jika kita memutuskan hal tersebebut. 

Rasa takut dan kecemasan bila kita gagal ketika keputusan kita itu salah. Rasa takut dan kecemasan ada sebelum memutuskan atau mencoba sesuatu. Teman-teman apapun keputusan kita baik, itu nantinya gagal atau pun berhasil sebaiknya harus dengan keputusan sendiri. 

Kenapa harus dengan keputusan sendiri agar kita bisa belajar, belajar  banyak hal dari apa yang sudah kita lakukan jika hal tersebut gagal atau tidak berhasil, setidaknya kita sudah belajar dan kita bisa belajar dari kesalahan yang membuat kita gagal. 

Kesalahan yang pernah terjadi, jadilah sebuah pelajaran untuk kedepannya. Kegagalan bukan akhir dari semuanya tetapi kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan.

Dari hal tersebut kita belajar bahwasannya sebagai pendidik atau orang tua yang mendidik anaknya, apabila anak menentukan sesuatu hal itu sebaiknya di iakan saja, jangan mengikuti apa yang kita inginkan. Karena apa ketika anak memutuskan sesuatu, apa bila  anak tersebut gagal maka anak akan mengubah mainset atau pemikirannya lagi dimana ketika anak memutuskan sesuatu pasti akan berfikir. 

Dengan otomastis perkembangan kemampuan berfikir anak akan bagus. Tetapi apa bila, sesuatu yang dilakukan anak berdasarkan keputusan orang tua dan anak melakukanya dengan kondisi yang memaksa, yang terjadi pada anak adalah kemampuan anak tidak akan berkembang, dan ketika dewasa anak akan merasa takut untuk mengambil keputusan, takut akan kegagalan karena belum terbiasa akan kegagalan dan memutuskan sesuatu dengan keinginnya. 

Anak sebenarnya mampu mengambil keputusan akan tetapi karena orang tua yang terlalu mengatur anak, besar kemungkinan apa yang dilakukan anak berdasarkan keputusan dari orang tunya.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah seuatu keputusan yang dimana seseorang memiliki kemampuan dalam pilihan kontruktif tentang prilaku diri, kemampuan sosial atas dasar etika,masalah keselamatan dan norma sosial. Pengambilan keputusan bukan suatu hal yang mudah. 

Seseorang yang mengambil keputusan harus sudah siap terima resiko, apa yang terjadi ketika telah melakukan keputusan tersebut. Bagaimana ia harus bersikap setelah mengambil keputusan tentang suatu persoalan yang ia hadapi.  

Orang dewasa saja masih bingung ketika mengambil keputusan, pertimbangan mereka dalam mengambil keputusan diliat dari berbagai sisi. Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa dalam mengambil keputusan, mungkin suatu yang biasa aja bagi mereka karena mereka sudah terbiasa. 

Dan mereka sudah terbiasa menyelesaikan permasalahan yang melahirkan suatu keputusan yang akan berdampak juga bagi didirnya dan lingkungannya. 

Jadi, untuk anak yang masih dalam tahap perkembangan, berikan mereka kesempatan dalam mengambil keputusan mereka agar mereka terbiasa, dengan catatan keputusan tersebut tidak menyimpang dengan dilingkungan keluarga.

Konsep utama dalam pengambilan keputusan yang bertangguang jawab menurut Claude S. George Jr adalah pengambilan keputusan itu didasarkan keputusan yang dilakukan secara sadar, yang dilakukan secara dipikirkan,dipertimbangkan dan dinilaikan sehingga pada akhirnya memutuskan sesuatu. 

Sedangkan menurut George Bernard Shaw adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh siapa pun yang dilakukan secara ketidak paksaan dari orang lain dalam memutuskan suatu hal, jadi keputusnya berdasarkan keinginannya sendiri.

Tahapan dalam menyelesaikan masalah adalah sebagi berikut:

  • Identifikasi masalah; mengidentifikasi masalah adalah suatu kemampuan awal dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, dimana kita harus mengetahui masalahnya seperti apa, bentuk bagaimana dalam menyeleseaikannnya nanti. Agar kita tidak salah dalam pengambilam keputusan nanti dalam menyelesaikan masalah tersebut. Identifikasi masalah sama halnya dengan mencari tau masalah yang dihadapi itu seperti apa.
  • Menyelesaikan masalah; setelah mengidentifikasi masalah atau mengetahui masalahnya seperti apa.langka selanjutnya adalah menyelesaikan masalah tersebut, memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut, menggunakan cara apa menyelesaikan masalah tersebut.
  • Menganalisis . Menganalisis masalah adalah kemampaun dalam menyelidik, memikirkan  masalah tersebut secara mendalam. Menganalisis ini butuh kemampuan berfikir yang secara fokus agar menganalisis masalahnya tidak melenceng atau salah.
  • Tanggung jawab; tanggung jawab yang dimaksut adalah tidak lari dari masalah atau tidak meninggalkan masalah yang sedang dihadapi. Jadi, masalah yang dihadapi ini harus diselesaikan harus dipertanggung jawabkan.
  • Mengevaluasi; mengevaluasi itu sangat penting karena kita bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan kita dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Setiap individu mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya, tetapi sebagian ada sebagian orang meminta pendapat atau solusi kepada orang lain ketika memutuskan sesuatu masalah yang dihadapinya. Metode dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah Puppet, Drama,Vct dan Kura-kura.

Cara agar anak dapat mengembangakan kemampuan komunikasinya dilingkungan sosial adalah dengan cara anak bermain dengan teman sebayanya. Kegiatan bermain yang dilakukan anak akan berdampak positif bagi perkembangan anak, baik perkembangan kognitifnya dimana anak bisa memecahkan masalah jika terjadi masalah dalam permainanya dengan temannya, perkembangan sosial emosial anak, anak akan mampu mengekspresikan ketidak sukaannya terhadap mainnya maupun dengan tamannya.perkembangan sosial anak,anak mampu berinteraksi dengan setiap orang,anak akan mudah bergaul. Anak memiliki banyak pengalaman dan kosan kata baru dari berinteraksi dengan orang lain.

Anak sebaiknya sedini mungkin  diajarkan atau didik untuk selalau berperilaku sopan,disiplin dan percaya diri. Agar ketika dewasa anak sudah terbiasa dengan prilaku yang baik dan tidak melakukan tindakan yang menyimpang ditengah keluarga maupun masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun