Mohon tunggu...
Endang Ermanto
Endang Ermanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rekomendasi Beasiswa Kampus Bisnis Umar Usman

10 Maret 2016   20:53 Diperbarui: 10 Maret 2016   21:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Picture via. Successfullyerning.com"][/caption]pendidikan adalah penting kesuksesan. Pendidikan merupakan pemutus rantai kemiskinan. Pendidikan merupakan suatu anugrah yang tidak semua orang dapat menikmati.

Kenyataan pahit di negeri ini, bahwa tidak semua orang tidak bisa mengakses pendidikan. Kalaupun mereka bisa mengakses pendidikan namun fasilitas yang diberikan tidak sepadan.

Atap sekolah yang bocor, engsel dari pintu kelas yang berdecit setiap kali digerakkan, meja – meja using, juga papan tulis yang sudah tidak layak pakai adalah potret yang “biasa” dijumpai di negeri tercinta ini.

 

seperti yang BERANI beritakan pada Jumat (30/4). Diberitakan bahwa masih ada sekitar 2.000 ruang kelas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kondisi ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar-mengajar. Tak hanya itu saja, ada pula daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk mengajar.

 Upaya pemerintah yang “katanya” telah mengalokasikan 20% dana untuk pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sangat jelas terlihat, dan lebih jelas lagi terlihat bahwa belum ada peningkatan yang signifikan. Entah apakah 20% dana untuk pendidikan itu kurang, atau memang pengaplikasiannya yang tidak maksimal.

 Pendidikan itu perlu modal, perlu uang untuk biaya keperluannya. Pendidikan yang katanya bisa untuk memutus rantai kemiskinan tapi sulit diakses untuk orang-orang miskin.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[caption caption="Picture via. wallpaperlite.com"]

[/caption]Itu adalah beberapa baris kata dan keluhan yang sering kita dengar.

Sebenarnya keluhan semacam itu memang tidak salah, tapi keluhan semacam itu juga tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang benar. Pada kenyataanya di Indonesia telah banyak mengalamami perkembangan mulai dari teknologi hingga pendidikan. Upaya pemerintah saat ini dalam memutus rantai kemiskinan juga tidak bisa diremehkan atau dikecilkan, karena pada dasarnya jumlah 20% dana pendidikan bukanlah jumlah yang sedikit, walaupun pada kenyataanya masih belum terserap dengan maksimal.

Salah satu bukti dari keseriusan pemerintah dalam pendidikan adalah dengan program wajib belajar 12 tahun, Sebuah program yang membackup dana pendidikan murid hingga dia lulus SLTA. Walau belum semua daerah terjangkau, tapi setidaknya itu merupakan upaya dari pemerintah untuk memumutus rantai kemiskinan.

Bukti lainnya adalah dengan diadakannya beasiswa BidikMisi, yaitu sebuah program beasiswa yang membackup seluruh biaya mahasiswa hingga dia lulus s1, dari mulai biaya kuliah sampai dengan uang transport dan biaya hidup. Bahkan kabar terakhir yang saya dengar, saat ini bidikmisi bisa untuk mahasiswa yang sudah mendapatkan gelar sarjana (s1) untuk lanjut ke s2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun