Mohon tunggu...
Senja
Senja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Pukul 00:00

19 September 2018   03:13 Diperbarui: 19 September 2018   04:00 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa aku sadari terkadang aku lupa kalau kamu benar benar telah resmi menjadi milik orang lain bahkan kamu telah memiliki seorang anak perempuan maafkan aku yang terkadang lalai dan masih sulit untuk menahan sebuah kerinduan, untuk mu Elang ku ucapkan selamat berbahagia atas kelahiran anak perempuan mu ,sulit untuk mengucapkan pada mu dan istri .

cukuplah di dalam do'a ku yakin semestapun turut mendengar nya, entah sudah berapa lama aku memandangi foto mu yang masih tertempel di tembok kamar ku kala itu bila ku ingat setiap pukul 00:00 kau selalu menyempatkan untuk menelfon ku sambil mengucapkan "selamat datang di hari baru semoga hubungan kita besok selalu punya cerita baru, kelak aku dan kamu akan menjadi kita dan selamat bermimpi tentang masa depan bersama ku" .

Tanpa aku harus mengucapkan sepatah kata pun biasanya telfon langsung terputus dan aku kembali terlelap, kini di jam yang sama aku masih dengan kenangan mu, suara mu masih jelas tertinggal di setiap malam ku, apakah kau benar benar telah melupakan ku?

Ah, kenapa pula aku masih berfikir tentang mu padahal jelas kau telah berbahagia bersama Ruby yaitu sepupu ku sendiri, kini hanya antara malam, rindu dan persaudaraan yang ada difikiran ku,masih terus bergumam di dalam hati kenapa pula kurelakan kau dengan sepupu ku sedang kini kau jelas jelas telah bahagia, seketika aku sangat membeci mu tapi seketika pula aku rindu pada malam, sampai akhir nya aku tersadar oleh bunyi ponsel lalu mencoba mengangkatnya entah nomor siapa  aku tak mengenal nomor baru itu"halo kelana " ya aku mengenali suara itu berlinang air mata ku hati ku sakit.

Namun suara itu cukup mengobati rindu ku  tak sepatah kata pun aku menjawab, lidah ku kelu, aku tak berdaya aku terpojok oleh dinding dinding tembok, ia berkata lagi"halo Kelana ini aku Elang ku harap kamu mendengarkan aku, kela hallo" aku masih terdiam sambil menahan isak tangisan  sampai ia berkata "halo Kelana aku ingin meminta tolong padamu kini Ruby masuk  rumah sakit, paska melahirkan kemarin ia kekurangan darah mau kah kau menolong istri ku?

Kini ia dalam keadaan sangat membutuhkan darah, maaf aku mengganggu malam mu tapi ibu mertua ku menyuruh ku untuk menghubungi mu karena golongan darah kalian sama, ku mohon kau mendengarkan ku ,kami semua menunggu mu di Rumah Sakit tempat kau pernah menghantar Ruby untuk Teraphy"

Tanpa menjawab sepatah katapun dan tanpa menghiraukan ponsel ku aku langsung bergegas menuju Rumah Sakit berlinang air mata ku di sepanjang jalan sambil memberikan pertanyaan pada diri sendiri, apakah seegois ini  aku? apakah sejahat ini aku? 

Dulu akulah yang meminta Elang untuk menikahi Ruby lantaran Ruby sangat menyukai Elang hanya saja Ruby tak pernah tahu kalau aku dan Elang telah menjalin hubungan, namun yang ia tahu kami hanya sebatas sahabat karena memang begitu adanya kami tak pernah romantis kami seperti sahabat didepan siapa pun juga dihadapan Ruby. aku tak bisa menyalahkan perasaan nya maka dari itu aku lepaskan Elang untuk menjadi milik Ruby karena aku menyayangi Ruby.

Meskipun Elang tak pernah mau ,dengan meyakinkan Elanng dan sebuah alasana yang ku beri "bahwa aku telah di jodohkan oleh anak dari sahabat ibu ku " memang sebelumnya pernah ku ceritakan kepada Elang atas kedatangan Bara dan ibu nya  dengan tujuan ingin menjodoh kan ku ,  aku tak bisa menolak nya meskipun aku mencintai Elang.

  ibu ku telah lama sakit namun ia tak pernah cerita sedikit pun kepada ku ,ibu selalu menutupinya hingga pada waktu Bara datang kerumah ia berkata bahwa ia akan meninggalkan ku selama nya maka dari itu ibu ingin aku bersama Bara aku tak bisa menolak nya sedang entah bagaimana perasaan Elang,Setelah beberapa bulan ibu benar benar meninggal kan ku untuk selamanya saat itu Bara dan Elang sama-sama ada untuk ku, tapi rasa cinta ku hanyalah pada Elang namun keinginan ibu memaksa ku untuk melepaskan Elang, 

Aku benar-benar dalam keadaan terpuruk kala itu. tak pula Ruby mengetahui keadaan ku yang sebenarnya, yang ia tahu aku hanya sedang sedih karena kehilang ibu, Ruby adalah sepupu sekaligus sahabat ku satu-satu nya ia perempuan yang cantik dan anggun namun dari kecil ia sering sakit-sakitan dan aku sering menghantarkan nya ke Rumah Sakit, namun walaupun aku banyak mengetahui tentang Ruby tak banyak yang ia tahu tentang ku karena aku sangat tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun