Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membentuk Insan Muslim yang Cerdas, Arif dan Bertanggung Jawab; Al Khairaat

5 Maret 2022   15:26 Diperbarui: 5 Maret 2022   15:41 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
posterpesantrenalkhairaat

Lembaga Pendidikan dan Dakwah Islam Al hairat didirikan pada tahun 1930 yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah. Pendiri Pondok Pesantren bernama Guru Besar Al-Alimul Allamah H. Idrus bin Salim Al-Djufri. Beliau wafat lalu kepemimpinan di lanjutkan oleh putranya bernama Al Habib Muhammad bin Idrus Al Djufri. Kemudian setelah beliau wafat diteruskan kembali oleh cucunya yang bernama Ustadz H. S. Saggaf bin Muhammad bin Idrus Al Djufri.

Berdirinya lembaga ini dimaksudkan untuk membentuk insan yang beriman dan bertakwa kepada allah. Dengan begitu lembaga ini memikul tanggung jawab moral dan ide terhadap kehidupan dan perkembangan pendidikan islam yang tentu saja untuk kepentingan dan peningkatan umat. 

Pendiri alkhairaat menempatkan peranan dan program pendidikan pada urutan prioritas utama, sebab dianggap mampu memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kualitas umat. 

Dalam hal ini telah menjadi komitmen sebagai penerus untuk melanjutkan amanat pendirinya. Saat ini kepemimpinan Al-Khairaat di percayakan oleh H. S. Saggaf Al Djuffri, cucu H.S. Idrus bin Salim Al-Djufri. Beliau merupakan lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Sesuai dengan cita-cita awal pendiriannya bahwa lembaga ini tidak hanya bergerak di bidang pendidikan secara khusus namun telah berupaya memberikan dan sekaligus menanamkan misi keislaman yang hakiki. Melalui jalur dakwah serta usaha sosial lainnya seperti pembinaan muallaf, suku terasing dan lainnya. 

Beberapa hal telah dihasilkan yayasan ini dalam periode 1992 sampai 1999 antara lain adalah 1268 unit madrasah pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah umum seperti TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi (fakultas perikanan, pertanian, ekonomi dan sastra) lembaga pendidikan tersebut berorientasi pada Departemen Pendidikan Nasional. 

Untuk lembaga pendidikan agama, yayasan memiliki jenjang pendidikan yakni RA, MI, MTs, MA dan Perguruan Tinggi (fakultas agama) yang orientasi di bawah koordinasi Departemen Agama. Kesemuanya itu telah berhasil dibina oleh lembaga ini. 

Penyebarannya tersebar di 8 provinsi di kawasan timur Indonesia dan 2 Provinsi kawasan Indonesia Barat. Kini memiliki lebih kurang 180.000 siswa. Walaupun dikelola swadaya dan swakelola namun kehadirannya sudah merupakan aset bangsa khususnya masyarakat kawasan Indonesia timur.

Sebagai wadah yang dikelola secara mandiri perlu dipikirkan penjabaran program pendidikannya dari berbagai aspek sebab peningkatan pelayanan pendidikan memerlukan penanganan secara proposional hal tersebut memerlukan waktu dan keras serta kebersamaan. Demikian dengan pelayanan di bidang dakwah serta usaha sosial lainnya. Peningkatan operasional dan pelaksanaan memerlukan berbagai terobosan dengan memperluas jaringan kerjasama di masyarakat luas.

Lembaga yang dipimpin oleh H. S. Saggaf bin Muhammad Al Djufri, MA itu patut bangga sebab para santrinya mahir berbahasa Arab dan Inggris. Selain itu mampu berdakwah serta memiliki keterampilan sesuai dengan tujuan pendirinya yakni membentuk insan muslim Indonesia yang cerdas, arif dan bertanggung jawab terhadap pembangunan agama dan bangsa.

Kehadiran pondok pesantren membawa angin segar bagi perkembangan lembaga pendidikan dan dakwah al khairaat, sebab dalam kurun waktu yang relatif singkat kini telah berdiri 25 cabang olahraga yang tersebar di wilayah provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan daerah lainnya sampai ke pelosok pedalaman. Hal yang mengejutkan terjadi pada muktamar ke 2 al-khairaat di Ampana, Kabupaten Poso Provinsi, Sulawesi Tengah. Sebab jumlah cabang bertambah menjadi 125 cabang sehingga lembaga ini sangat dikenal masyarakat Sulawesi Tengah khususnya Indonesia bagian timur pada umumnya.

Wilayah kota Palu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah cukup potensial daerah pertanian. Terutama tanaman bahan makanan seperti padi, buah-buahan dan sayuran, serta perkebunan kelapa, cengkeh, kehutanan, peternakan dan Perikanan. Usaha pemanfaatan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan cukup untuk memenuhi kebutuhan baik dalam maupun luar negeri yang sangat menunjang bagi pendapatan daerah. Pihak pondok pesantren memanfaatkan sebagian tanah miliknya untuk tanaman komoditi tersebut dan hasilnya digunakan untuk penggalangan dana pondok pesantren.

Madrasah Aliyah Al-Khairaat pertama berdiri pada tahun 1930 di Palu, Sulawesi Tengah. Kemudian berdiri cabang-cabang di berbagai daerah yang pada tahun 1930 sampai 1958 jumlah Madrasah Al-Khairaat mencapai 25 cabang yang tersebar di provinsi Sulawesi Tengah, sulawesi Utara dan daerah lainnya sampai ke pelosok pedalaman. 

Pada tahun 1963 jumlah Madrasah bertambah menjadi 125 buah yang tersebar di provinsi Sulawesi Tengah, sulawesi Utara, Maluku dan Kalimantan Timur.  Pertambahan jumlah Madrasah Al Khairaat terus berlangsung hingga ke berbagai provinsi timur  Indonesia antara lain di Sulawesi Tengah berjumlah 4524 madrasah, Sulawesi Utara 874, Sulawesi Selatan 56, Sulawesi Tenggara 4, Kalimantan Timur 159, Maluku 830 dan Irian Jaya 30 madrasah.

Jenjang pendidikan yang ada di pesantren al-khoirot meliputi tiga bagian yakni Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Untuk sekolah umum terdiri dari TK, SD, SMP, SMU, dan SMK. Perguruan tinggi dibuka pada tahun 1964 Universitas Islam Al-Khairaat.

Kegiatan ekonomi di Pondok Pesantren Al-khairaat antara lain usaha bidang penerbitan dan elektronik. Dalam bidang perkembangan ini mempunyai beberapa program antara lain yakni panti asuhan yang pengelolaannya ditangani oleh pengurus wanita islam al-khairaat, keluarga berencana yang ditangani boleh KB Mandiri indo 25, peningkatan peran wanita dan pembinaan generasi muda serta kegiatan dakwah.

Terimakasih

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun