Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalistik Pelajar - Juwiter, Menuai Hikmah Hari Peduli Sampah

19 Maret 2016   17:49 Diperbarui: 30 Maret 2016   10:35 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surfrize-Bahagia, Alhamdulillah tersenyum berualngkali melihat aksi Jurnalis Pelajar yang tergabung dalam ekstrakurikuler Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) SMPN 2 Labuan Haji, Kecamatan Labuan Haji, Lombok Timur – NTB.  

SMPN 2 Labuan Haji (Spendaji) adalah 1 (satu) dari 6 Sekolah masa juang ke 4 sejak pertama Jurnalistik Pelajar dirintis sebagai Ekstrakurikuler di MAN Selong, Lombok Timur tahun 2005 melahirkan senyum karena semakin menunjukkan bahwa niat dan tekad yang membaja paling lama ujiannya hanya 10 tahun dan kini mulai 2015 Jawaban yang maha kuasa membuat Tim Memori Juwitra LINK sebagai hamba yang tak kuasa lumayan kewalahan berdedikasi membina kegiatan. (Sebelum Curhat terkait perjuangan masa lalu, baca dulu aksi Juwiter dibawah ini).     

Kembali ke Hari Peduli Sampah ; Sangat bahagia rasanya karena sahabat Marniati Ismi, S.Pd Pembina Juwiter SMPN 2 Labuhan Haji, dalam potret belum genap 365 hari keberadaan ekstrakurikuler ini, bersama semangat bermitra yang tertanam, mengirimkan Saya photo, tulisan senyum anak dan aksi mereka dalam nuansa bermitra memperingati Hari Peduli Sampah tahun 2016.[caption caption="Juwiter : Pungut Sampahnya, Tanam Pohonnya"][/caption]

Potret kegiatannya bisa dilihat di Photo dan inilah hasil tulisan Jurnalis Pelajar, Juwiter Spendaji binaan Marniati Ismi, S.Pd dan Support Islahul Muttaqin, Kepala Spendaji. Bersama senyum itu, mereka menuliskan judul ;

 

“Menuai Berkah di Hari Peduli Sampah”

 ---------------Oleh ; Ema & Yuli Juwiter Spendaji ----------

 Saya dan Yuli Sahabat sesama Juwiter ingin menuliskan moment tak terlupakan ini kepada pembaca karena selain ikut terjun di lokasi bergumul dengan sampah, kami juga berkesempatan melakukan wawancara langsung dengan bapak Jumadil selaku bapak camat Labuhan haji yang mengordinir berlangsungnya kegiatan.[caption caption="Jurnalis Pelajar Juwiter, Wawancara dengan Camat Labuhan Haji di Hari Peduli Sampah"]

[/caption]

 Saya sempat deg-degan lo karena jarang kita diberi kesempatan seperti ini, namun teman-teman Juuwiter lainnya ikut menyuport maka terekamlah peristiwa penuh berkah dan hikmah ini.

 Labuhan Haji, Minggu 21/2/2016. Dalam rangka memperingati Hari Perduli Sampah Nasional 2016, pemerintah daerah menggerakkan para siswa mulai dari tingkat SD-SLTA serta berbagai instansi pemerintah lainnya untuk melaksanakan gerakan kebersihan.

 Kegiatan ini dipusatkan di pantai Labuhan Haji yang saat ini menjadi objek wisata  di kecamatan Labuhan haji yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara. Sementara kondisi yang nampak di pantai Labuhan Haji cukup memprihatinkan akibat banyaknya tumpukan sampah terlebih pada saat musim hujan sekarang ini.

 Selain melakukan kegiatan gotong royong, pemerintah juga ingin agar para pelajar bisa melihat secara langsung kondisi pantai yang tercemar oleh sampah sementara pantai menjadi tempat wisata yang paling diminati.

 Pada hari itu pukul 07.00 WITA kegiatan bersih pantai ini sudah dimulai. Kami bersama para siswa lainnya di bawah bimbingan guru bergotong royong mengumpulkan sampah yang berserakan.[caption caption="Sampah itu sebaiknya jadi Kompos, bukan dibakar, hehe"]

[/caption]

 Para pelajar dan semua instansi juga diajak untuk memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi masalah sampah ini. Menurut bapak Jumadil, kegiatan bersih pantai mempunyai tiga tujuan antara lain yang pertama untuk kebersihan lingkungan, jika kita hidup bersih maka kita akan terhindar dari penyakit karena jika sesuatu itu kotor maka penyakit akan mudah datang.

 Tujuan kedua yakni sebagai bahan pembelajaran bagi anak-anak, hal ini akan menciptakan pandangan positif bagi para pelajar tentang kebersihan. Oleh karena itu sangat penting menanamkan prinsip sadar lingkungan semenjak dini. Tujuan ketiga adalah meningkatkan perekonomian masyarakat, karena jika pantai kita bersih maka banyak para wisatawan akan berdatangan dan berbelanja pada para pedagang di pantai sehingga otomatis penghasilan mereka akan meningkat serta memberi masukan dana bagi desa setempat.

 Selain dari semua sekolah, kegiatan ini juga melibatkan berbagai instansi seperti dari Muspika, Kapolsek, Danramil beserta anggotanya, pihak kepolisian, Brimob, Dinas instansi sekecamatan Labuhan Haji beserta stafnya, Puskesmas, UPTD, Dikpora, Lembaga keuangan dan Lembaga Badan Usaha di kecamatan Labuhan Haji baik BRI Unit, Pegadaian, Pos dan Giro, PDAM, Lurah, serta Kepala Desa bersama stafnya.Semua desa sekecamatan Labuhan Haji turut andil juga dalam kegiatan ini.

 Bapak Jumadil mengatakan bahwa kegiatan kebersihan semacam ini dilakukan setiap tiga bulan sekali agar kami para pelajar selalu dapat mencontoh hal-hal positifnya.Selain itu setiap hari Jumat juga rutin diadakan kegiatan gotong royong oleh para pegawai dari instansi pemerintah yang ada di kecamatan Labuhan Haji, khususnya mulai dari wilayah Tanjung sampai Labuhan Haji karena pantai Labuhan Haji sebenarnya menjadi muara sampah yang disebabkan oleh kiriman sampah-sampah yang hanyut dari wilayah Kelayu dan Tanjung.

 Saat saya menanyakan tentang antusias masyarakat terhadap kegiatan ini beliau menjawab,”Ya, alhamdulillh, respon masyarakat luar biasa.baik para siswa, guru, maupun semua instansi memberikan dukunganya.Kami juga menghimbau agar para siswa mau ber fikir, tidak hanya melihat dan merasakan tapi juga bisa menyumbangkan tenaga untuk hal positif ini”.

 Banyak hal berharga dapat kami ambil dari kegiatan ini. Wawasan kami tentang lingkungan yang bersih menjadi bertambah. Kami juga belajar berani dekat sama bapak camat Labuan Haji, meski deg-degan lho, makasih Ekskul Juwiter. Kami juga menjadi lebih menyadari tanggung jawab yang sudah seharusnya kami emban sebagai generasi penerus bangsa.

 

--------(Ema&Yuli) The End ; Thanks adk – adk ----------

 

 

Apa sih Ekstrakurikuler Jurnalistik Pelajar (EJP) / Jurnalisme Adiwiyata Bermitra?

 

Adalah sebuah tekad dan semangat pengembangan sekolah Adiwiyata yang merupakan program kementerian Lingkungan Hidup. Program Adiwiyata ini diharapkan bukan sebatas Lomba karena sangat terbukti mampu menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, asri, lestari, bermitra dan berkesinambungan. (Baca di link-link terkait Adiwiyata dan Semangat Juwiter).

 Khusus terkait Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) merupakan konversi dari rintisan ekstrakurikuler Jurnalistik sejak dirintis waktu menjadi ketua OSIS di MAN Selong Priode 2004/2005. Pengurus Pertamanya bernama Hana Yusma Riandani dan Siti Mamanatul Muwaddah.

 Dua orang sahabat seperjuangan ini bersama sekitar tahun 2005 terlihat memiliki potensi sebagai pengurus karena kepercayaan Dra. Hj. Fitiyah, ditunjuk mengikuti kegiatan Diklat Jurnalistik yang diadakan oleh BEM STKIP Hamzanwadi Selong tahun 2005 dengan ketua BEM saat itu dipanggil Kak Majdi.

  Saya yang juga ikut dan terkesan dengan pemaparan pemateri dari Bapak H. Agus Talino, Pimpinan Harian Umum Suara NTB (Bali Post Group) terkait manfaat Jurnalistik, mencoba mendiskusikan agar Jurnalistik ini dijadikan Ekstrakurikuler.[caption caption="ang 2007s.d 2009 ; Memori Laporan (Lampiran) Program Ekskul Jurnalistik MAN Selong "]

[/caption]

 Mewujudkannya tidak semudah membalik telapak tangan, pelajaran harus menjadi korban padahal beberapa bulan lagi menjelang Ujian Nasional. Begitupun uang saku dan moril materil lainnya. Tapi ketua PWI saat itu, Ayahanda Izzul Khairi yang juga Wartawan suara NTB dan Kanda Widiyanto, Direktur Selaparang TV (sekarang) menancapkan semangat agar jangan gentar.

 Di awal masa rintisan, angin segar datang, karena surat dari Kementerian Agama RI (Jakarta) untuk mengikuti Diklat Jurnalistik Pelajar Madrasah Aliyah Se-Indonesia. Artinya Ilmu dan Terapan Jurnalistik sebagai ekstrakurikuler, bukan halayan belaka.

 Karena berfikir harus banyak kader yang melanjutkan ekskul itu dan saat itu sebentar lagi ujian Nasional maka dengan ikhlas diserahkan kepada Ketua OSIS 2005/2006 yang juga diharapkan mau merintis dan berASPIRASI agar Ekskul ini resmi, namun harapan saat itu musnah.

 Pasca tamat dari almamater tercinta, 3 tahun lamanya membimbing adik-adik dari Luar sambil Kuliah yang jarang konsentrasi pun menghabiskan……………….plus hutang untuk kegiatan ini. Generasi ke 3,  Yang Maha Kuasa mengirimkan Mulyadi (Yadi), Muhtadun, dkk yang melanjutkan semangat Siti Maemanatul Muwaddah.

 Konsistensi S Mamanatul M – Lendang Belo (2004/2005), Yadi – Rumah Sehat (2005/2006), Tadun - Rumbuk, (2006/2007) Nur’asad - Masbagik (2007/2008), Abdurrozak Sembalun (2008/2009), dari generasi ke genarasi membuat Ekskul Jurnalistik mendapatkan Porsi anggaran gabungan dengan Perpustakaan MAN Selong.

Semangat mereka membuat hati ini terpanggil untuk menjadi salah satu karyawan Almamater itu, meskipun harus ditetapkan menjadi Clening Servis, tapi Alhamdulillah Cleaning Servis mampu menerbitkan Buletin Pertama bernama Buletin al-Ulum dari anggaran Saku dan Bantuan HM. Juani Salam. (Makasih Miq).

 Tahun Pelajaran 2009/2010, saya ucapkan terimakasih untuk Ahmad Syakban, Firdaus Alfian Hidayat (2010/2011) sebagai saksi Cleaning Servis mampu menyediakan wadah membangun tradisi menulis sebagai kreativitas, membaca sebagai budaya, dan berbahasa sebagai keterampilan. Adk-adk yth, masih ingat masa-masa itu-kan? Periode itu, Badai cobaan menimpa, hutang bertebaran, keluarga membutuhkan kebutuhan, beban psikologi, moral, dan berbagai keadaan membuat perjuangan harus mundur namun hati tetap pada kegiatan ini.

 Berpetualangan ke SMK Kesehatan Teros, SMAN 1 Keruak, namun saya gagal disana, dan terakhir di SDN 10 Selebung Ketangga untuk merintis Sekolah Adiwiyata sampai pada tahun 2015, Yang Maha Kuasa mengentuk Pintu Hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang membawa berkah dengan adanya Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS).

 Singkat Curhat terimakasih untuk figure-figur hebat dan adik-adik yang ada di SMPN 1 Sukamulia, SMPN 1 Suralaga, SMPN 4 Masbagik, SMPN 4 Selong, mohon maaf yang sebesar-besarnya karena Saya belum mampu maksimal berbuat atau SAYA masih GAGAL dan khusus untuk SMP DH Padamara dan  SMPN 2 Labuan Haji yang membuat tulisan ini terlukis, Terimakasih.                  

 

Adik-Adik Yang Terhormat

            Ekstrakurikuler Jurnalistik Pelajar yang kini berkonversi lebih luas menjadi Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) bukan hanya untuk Sekolah dan Bukan sebatas Ekstrakurikuler Jurnalistik Pelajar. Karena di masa depan Saya ingin ada wadah pengabdian untuk adik-adik mengembangkan skill dan berkompetensi.

 Dan Alhamdulillah kepedulian untuk lingkungan (alam) dan jiwa membuat semangat Juwiter diterima di Dinas Kesehatan Lombok Timur melalui sineegi bermitra merintis Tabloid Infokes Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim. Selain itu, semangat Juwiter juga menjalin mitra dengan Bidang PLS Dinas Dikpora Lombok Timur melalui rintisan Tabloid Gayung Selaparang.

 Sinergi bermitra tersebut akan lahir apabila kita mampu melawan para pecundang dan menghindari sikap plagiator. Sinergi Jurnalisme Adiwiyata Bermitra akan konsisten dengan lahirnya kepedulian untuk alam dan jiwa yang semoga tumbuh dan berkembang dari kalian semua sebagai generasi penerus bangsa. Ingatlah perubahan tak akan wujud dengan permusuhan.    

Selamat Hari Peduli Sampah....,
adik-adik yth.  Siti Nurbaya, Menteri mengatakan kita harus bergerak deklarasi Indonesia untuk Bebas Sampah 2020. Sebagaimana yang dikutip dalam http://nationalgeographic.co.id, Ibu Menteri berkata “Indonesia Bebas Sampah ini tidak hanya dilakukan pada satu hari tanggal 21 Februari saja. Namun kita buat berbagai agenda sepanjang tahun untuk dapat mencapai tujuan Indonesia Bebas Sampah 2020,” dalam siaran pers Kementrian Lingkungan Hidup (11/2).[caption caption="Kaper Buletin Kotabiru Juwiter SMPN 2 Labuan Haji"]
[/caption]

Untuk Lingkungan Hidup (Memacu Sekolah Adiwiyata) tentu saja banyak program/ hari penting lainnya yang juga mohon diberdayakan. Untuk itu pelajari Porteling yang merupakan program Ekstrakurikuler Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) yang mempelajari potensi lingkungan hidup, solusi dan terapan pelestariannya. Porteling merupakan singkatan dari Reportase Telusur Potensi Lingkungan. 

Acuan / dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada Undang – undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (KLH) nomor 02 tahun 2009 tentang Adiwiyata, Keputusan bersama dua menteri yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 3 tentang pendidikan Lingkungan Hidup.

Target Program ini adalah melahirkan inspirasi penetapan kebijakan sekolah Adiwiyata yang bukan sebatas lomba melainkan lebih dari iktikad / jiwa sadar Sumber Daya Manusia (SDM) di internal sekolah untuk memberdayakan Sumber Daya Alam (SDA) agar bermitra dalam upaya menciptakan kondisi sekolah yang sehat, lestari dan produktif untuk kenyamanan insane pendidikan terutama peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Semangat Juwiter, Salam Minat Baca, Baca Jiwa, Baca Alam, Ayo Menulis, Lestari!!!.[caption caption="drg.H.Asrul Sani, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, H.Nursalim, Kabid PLS tersenyum memegang kreativitas Juwiter"]

[/caption]

Makasih #Nursalim
Makasih #Asrul Sani
Makasih #Yuli
Makasih #Ema
 Makasih Bu #Marniati Ismi
Makasih Pak #Islahul Muttaqin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun