Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

(Suara Indonesia) JK: Kompas TV Kembali ke Khittah

29 Januari 2016   16:10 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Wapres JK dalam Suara Indonesia (dok.pribadi)"][/caption]Kompas TV kembali ke khittah sebagai televisi berita. Demikian dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya pada acara "Suara Indonesia" untuk memeringati ulang tahun kelima Kompas TV, Kamis malam (28 Januari 2016) di JCC, Jakarta. Menurut Wapres, Kompas TV seperti kehilangan jati diri selama beberapa tahun sebelum akhirnya mengukuhkan diri kembali sebagai televisi berita. JK hadir tidak hanya sebagai Wakil Presiden, tetapi juga karena pernah menjadi host acara talk show di Kompas TV bertajuk 'Jalan Keluar'.

Jusuf Kalla mau menjadi host karena waktu itu ia telah selesai menjadi Wakil Presiden pada periode pertama pemerintahan SBY. Ia merasa tidak memiliki banyak kegiatan. Selain itu JK juga berniat membantu Kompas TV yang baru berdiri. Walau semula JK bingung bagaimana caranya menjadi host, karena biasanya ia yang menjadi narasumber. Lama kelamaan Jk menikmatinya. Apalagi ia justru yang sering memberi pengarahan kepada narasumber yang menjadi menteri atau pejabat lainnya.

Tidak mudah menjadi TV berita karena hal itu berarti harus siap menanggung kerugian. Sebagian besar masyarakat Indonesia bukanlah penggemar berita, terutama wanita dan anak-anak. Mereka lebih suka menonton sinetron dan acara-acara hiburan lainnya. Namun pendiri Kompas, Jacob Oetama selalu memberikan semangat agar terus maju. Menurut sejarah, nama Kompas diberikan Presiden Pertama RI, Ir Sukarno. Maksudnya adalah agar Kompas menjadi acuan masyarakat dalam mencari berita yang baik. Begitu pula dengan Kompas TV, yang harus bisa menyajikan berita dan informasi yang benar, tidak melanggar kaidah-kaidah jurnalistik dan tidak melanggar hukum.

Bunyi sirine yang dinyalakan JK bersama tokoh-tokoh lainnya menandai pengukuhan Kompas TV sebagai televisi berita. Turut hadir beberapa menteri kabinet kerja seperti Rizal Ramli, Ignasius Jonan. Rudiantara dll. Tamu kehormatan yang paling banyak hadir adalah anggota-anggota DPR RI dari berbagai fraksi. Terlihat Benny K Harman, dari partai Demokrat,  Nurul arifin dan Tantowi Yahya, yang juga tampil di panggung, dan juga pejabat-pejabat daerah seperti Gankar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).

DPR 'dihajar'

Acara Suara Indonesia ini memang menitikberatkan agar kita semua mendengar suara rakyat Indonesia. Kompas TV menjadi televisi yang akan menyajikan berita dan informasi dari seluruh rakyat Indonesia. Bahkan ada program baru yaitu 360 derajat, yang akan membahas suatu masalah dari berbagai sudut sehingga lengkap, obyektif dan berimbang. Acara ini tentunya diharapkan akan menjadi andalan Kompas TV dan mengungguli televisi-televisi berita lainnya.

Sehubungan dengan hadirnya 'segerombolan' wakil rakyat dalam ajang tadi malam, maka mereka menjadi sasaran tembak yang empuk bagi para artis pendukung yang terkenal kritis. Kita tahu bahwa para wakil rakyat dipandang sebagai orang-orang yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat. Karena itu mereka menjadi bulan-bulanan yang menarik. Dari guyonan Cak Lontong dkk, para tokoh dan pelawak, serta tak kurang dari seorang Iwan Fals dengan lagunya yang menohok "Surat Untuk Wakil Rakyat".

Tidak ada satupun anggota DPR yang bisa membela diri, termasuk Nurul Arifin dan Tantowi Yahya. Bahkan Wapres JK mengatakan, kalau di DPR para wakil rakyat tersebut menghajar menteri-menteri dan pejabat pemerintah, sekarang giliran mereka yang dihajar oleh 'Suara Indonesia'.  Di sepanjang acara, Cak Lontong dkk mengolok-olok tingkah polah anggota DPR dan menyindir beberapa pejabat.

Penghargaan

Dalam kesempatan ini Kompas TV memberikan penghargaan kepada orang-orang yang dianggap sebagai pelopor di bidangnya masing-masing. Antara lain, Ellyas Pical untuk olahraga tinju, Warkop DKI untuk komedian yang kritis, Soemita Tobing untuk tokoh pertelevisian perempuan pertama dan Waljinah untuk penyanyi keroncong yang melestarikan musik tradisional Indonesia. Mereka hadir dengan penuh keharuan dan kebanggaan.

Rosiana Silalahi, memberikan sambutan yang segar menunjukkan keoptimsannya bahwa Kompas TV akan menjadi televisi berita nomor satu di Indonesia. Kompas TV adalah televisi berita yang akan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan mengutamakan Keindonesiaan dalam pemberitaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun